PADANG PARIAMAN – Ratusan warga Padang Pariaman menggelar aksi demonstrasi pada Rabu (29/11), mengecam aktivitas tambang ilegal Galian C di Korong Gantiang Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung. Aksi ini mencuat karena warga merasa terancam oleh keberadaan tambang tersebut, yang dianggap merusak sumber air bersih dan lingkungan sekitar.
Dalam tuntutannya, warga menyuarakan penolakan terhadap keberadaan Tambang Galian C di wilayah mereka. Mereka mengungkapkan keprihatinan karena aktivitas pertambangan ini dianggap dapat mengancam kelangsungan hidup sumber air bersih di daerah tersebut. Sejumlah warga melaporkan bahwa sumur-sumur mereka menjadi kering, sawah-sawah rusak, dan panen gagal akibat dampak dari kegiatan tambang ilegal tersebut.
Seorang warga menyampaikan dampak negatif yang dirasakannya, “Sawah tidak jadi, sumur kering, mandi ke Batang Anai, anak sekolah buka sepatu jelang aspal.” Warga merasa terpaksa melakukan aktivitas sehari-hari mereka di tengah ketidaknyamanan akibat dampak buruk dari tambang ilegal tersebut.
Tidak hanya merusak lingkungan dan sumber kehidupan, tambang ilegal ini juga membuat aktivitas sehari-hari warga terganggu. Warga terpaksa harus melakukan kegiatan seperti mandi di lokasi yang lebih jauh, seperti Batang Anai. Anak-anak sekolah pun terpaksa membuka sepatu menjelang jalan di aspal, menunjukkan betapa terganggunya rutinitas harian mereka.
Keberadaan tambang ilegal tersebut memunculkan ketidakpuasan dan kekhawatiran di kalangan warga setempat. Mereka berharap agar aparat kepolisian dapat bertindak tegas dalam menangani kasus ini dan melindungi kepentingan serta kesejahteraan masyarakat. Aksi demo ini menjadi suara warga yang menginginkan keadilan dan perlindungan terhadap lingkungan serta sumber daya alam yang sangat berharga bagi kehidupan mereka.(*)