SUMATERA BARAT – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa aktivitas Gunung Marapi, yang berlokasi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, masih tetap tinggi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjauhi radius 4,5 kilometer dari Kawah Verbeek atau pusat erupsi.
Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari PVMBG, Kristianto, menjelaskan bahwa gunung berapi ini telah menunjukkan aktivitas yang fluktuatif sejak terjadi erupsi pada 3 Desember 2023. PVMBG memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengingat fluktuasi aktivitas tersebut.
“Pada Level III ini kami imbau masyarakat tidak masuk pada radius 4,5 kilometer karena aktivitas Marapi masih tinggi,” ujar Kristianto.
Dia menambahkan bahwa sejak Gunung Marapi dinaikkan statusnya oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari Level II menjadi Level III, lontaran material pijar gunung masih berada dalam radius 4,5 kilometer. Jika lontaran material pijar tersebut melampaui radius tersebut, PVMBG akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk langkah-langkah yang perlu diambil untuk keselamatan masyarakat.
“Tingkatan status gunung sulit ditingkatkan dan memerlukan pertimbangan matang, seperti data rekaman seismograf yang mencakup aktivitas kegempaan dan pertimbangan lainnya,” ungkap Kristianto.
Dia juga menyebutkan bahwa perbedaan abu vulkanik berwarna putih dan kelabu yang dikeluarkan selama erupsi perlu diteliti lebih lanjut di laboratorium. Menurutnya, abu vulkanik berwarna kelabu cenderung lebih lembut, sementara yang berwarna lebih kehitaman mungkin mengandung kerikil.(*)