Kisah Tak Terlupakan Anas Malik: Bupati Peduli, Visioner, dan Penjaga Kebersihan

PADANG PARIAMAN – Sebagai mantan Bupati Padangpariaman, Anas Malik meninggalkan kenangan abadi di hati masyarakat yang pernah mengenalnya. Dalam cerita yang dipaparkan oleh Teuku Muhammad Gadaffi, calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat, dan disampaikan oleh beberapa tokoh masyarakat, Anas Malik terbukti sebagai pemimpin yang tidak hanya berprestasi di bidang politik, tetapi juga sosok yang peduli dan visioner.

Gadaffi, cucu dari Anas Malik, mengungkapkan momen haru ketika mendengar cerita warga Kelurahan Karan Aur tentang kakeknya. Masyarakat masih mengenang kebaikan hati Anas Malik, yang tidak hanya terasa sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai keluarga. Gadaffi merasa terbebani oleh nama besar kakeknya, namun juga merasa bangga dan terharu dapat mewakili warisan kepemimpinan Anas Malik.

Dalam pertemuan silaturahmi, muncul banyak kisah menarik yang belum pernah terdengar sebelumnya. Salah satunya adalah kedermawanan Anas Malik terhadap seorang nelayan tradisional, Man. Saat ombak besar dan cuaca buruk melanda, Anas Malik memberikan bantuan kepada Man untuk membeli beras, memastikan bahwa keluarganya tidak kekurangan makan. Anas Malik juga turun tangan secara langsung saat nelayan mendapatkan tangkapan melimpah, menarik sampan ke tepi pantai.

Keperhatian Anas Malik terhadap Karanaur tidak hanya berhenti pada masa kepemimpinannya. Bahkan setelah pensiun, saat sedang sakit, Anas Malik masih memperhatikan kelurahan tersebut. Rumah dinas bupati menjadi tempat bagi seluruh masyarakat Pariaman, yang selalu disediakan makanan dan minuman dengan pintu yang selalu terbuka 24 jam.

Selama masa kepemimpinannya, Anas Malik berfokus pada pembangunan pendidikan, mendirikan sekolah kejuruan dan perguruan tinggi, seperti Sekolah Pelayaran SPP. Banyak cerita menyentuh hati tentang bagaimana Anas Malik memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkembang melalui pendidikan.

Anas Malik juga terkenal dengan kepeduliannya terhadap kebersihan. Ia tak segan-segan melakukan razia buang hajat dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan Kota Pariaman. Terbukti, Anas Malik berhasil membersihkan WC terpanjang di Asia. Cerita tentang Anas Malik juga mengungkap sisi manusia yang penuh perhatian. Ia tidak hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang mamak bagi masyarakatnya. Anas Malik tidak membedakan suku dan selalu siap membantu, bahkan dengan memborong dagangan pedagang yang kurang laku untuk dibagikan kepada masyarakat.

Keberanian Anas Malik dalam mengubah nama Desa Kampung Nias menjadi Desa Kampung Baru juga mencerminkan ketegasannya untuk memastikan keadilan dan menghindari diskriminasi. Tindakan ini menunjukkan bahwa Anas Malik adalah pemimpin yang visioner dan tidak ragu untuk mengambil keputusan sulit demi kebaikan masyarakatnya. Kisah-kisah tentang Anas Malik membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya diukur dari pencapaian politik semata, tetapi juga dari kepedulian, ketegasan, dan dedikasi terhadap kesejahteraan masyarakat. Anas Malik, dengan semua kelebihan dan kebijaksanaannya, tetap hidup dalam kenangan sebagai sosok yang tak terlupakan bagi warga Pariaman.(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?