Langkah BKKBN Sumatera Barat ke Padang Pariaman dalam Penanganan Stunting

Upaya untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia terus berlanjut, dengan berbagai pihak berperan aktif dalam pemantauan dan evaluasi. Salah satu langkah konkret dalam penanganan stunting di Sumatera Barat adalah kunjungan Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Sumatera Barat, Fatmawati, ke Padang Pariaman. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data Verifikasi dan Validasi Keluarga Beresiko Stunting (Verval KRS) Tahun 2023. Dalam kunjungannya, Fatmawati didampingi oleh Kepala DPPKB Padang Pariaman, Elfi Delita, untuk melakukan monitoring di Kecamatan Ulakan Tapakis dan Kecamatan Batang Anai.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan stunting di wilayah Sumatera Barat. Padang Pariaman dipilih sebagai lokus stunting yang menjadi perhatian khusus. Data Verval KRS ini diharapkan akan menjadi alat yang efektif dalam penanganan stunting serta mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Dalam kunjungan tersebut, Fatmawati menyatakan pentingnya data KRS dalam mempermudah penanganan stunting.

Elfi Delita, Kepala DPPKB Padang Pariaman, menjelaskan bahwa kunjungan verifikasi ini telah dimulai sejak bulan sebelumnya, dengan kunjungan ke 16 kecamatan di Padang Pariaman. Dari data yang terkumpul, terdapat 29.613 Keluarga Beresiko Stunting (KRS) dari total 97.268 keluarga yang didata di Padang Pariaman. Langkah-langkah awal ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian dalam upaya mencegah stunting. Prioritas diberikan kepada keluarga yang dinilai berisiko tinggi terkena stunting.

Dalam setiap kunjungan pendataan, keluarga yang dikunjungi juga mendapatkan bantuan berupa beras, telur, susu, dan roti. Bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi balita yang menjadi salah satu kelompok rentan terhadap stunting. Tidak hanya Kepala BKKBN dan Kepala DPPKB, kunjungan ini juga melibatkan Kabid Pengendalian Penduduk DPPKB Lisa Muhartika, bidan desa, babinsa, dan babinkantibmas di kecamatan setempat.

Kolaborasi dari berbagai pihak ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam upaya penanganan stunting. Kunjungan ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi sebuah langkah nyata dalam memberikan solusi konkret terhadap masalah stunting yang masih menghantui banyak anak di Indonesia.

Semoga upaya ini dapat memberikan hasil yang positif dalam mencegah dan mengurangi angka stunting di Sumatera Barat, serta memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam penanganan masalah gizi pada anak.(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?