PENDIDIKAN – Memilih jurusan kuliah bukanlah keputusan yang boleh diambil secara sembarangan. Terlalu banyak siswa yang terjebak dalam pemilihan jurusan hanya karena ingin bersama teman atau memenuhi harapan orangtua. Seringkali, hal ini berujung pada penyesalan di tengah perjalanan perkuliahan. Seiring dengan pendekatan waktu penerimaan mahasiswa baru, peran orangtua menjadi kunci untuk mengarahkan anak tanpa menambah tingkat stres mereka.
Menurut Das Salirawati, seorang pemerhati pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), ada beberapa kiat yang dapat membantu mengurangi kebingungan siswa dalam memilih program studi di perguruan tinggi.
Baca Juga : 10 Jurusan Kuliah Unik yang Mungkin Belum Pernah Anda Bayangkan
Memilih Jurusan Kuliah dengan Prospek Kerja yang Tinggi
Pertama-tama, sangat disarankan untuk memilih jurusan dengan prospek kerja yang tinggi dan luas. Diskusikan bersama orangtua untuk melihat persaingan dan peluang diterimanya di lapangan pekerjaan. Informasi sebanyak mungkin melalui internet atau media lain dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
Sesuaikan dengan Kemampuan Anak
Pertimbangkan kemampuan akademis, biaya, dan kesiapan mental anak. Jangan memaksakan anak memilih jurusan tertentu hanya karena ambisi orangtua. Perlu dipertimbangkan juga kemampuan finansial keluarga, karena menyelesaikan studi di perguruan tinggi bukan hanya soal otak dan biaya, tetapi juga kesiapan mental.
Baca Juga : Strategi Sukses Hadapi Seleksi CPNS dan PPPK Tahun 2024
Pertimbangkan Alternatif Program Studi
Jika menghadapi kesulitan dalam memilih, pertimbangkan jurusan yang jarang dipilih seperti Artificial Intelligence (AI) yang memiliki prospek kerja luas. Pilih juga jurusan yang tidak hanya fokus pada satu bidang pekerjaan, misalnya Pendidikan Bahasa Inggris yang membuka peluang kerja di berbagai sektor.
Memilih Jurusan Kuliah harus Sesuaikan dengan Minat dan Bakat
Terakhir, sangat penting untuk memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat anak. Program studi dari perguruan tinggi ternama bukanlah satu-satunya pilihan. Kompetensi diri yang matang dan handal dapat membawa kesuksesan, bahkan dari kampus yang mungkin tidak terlalu terkenal.
Das Salirawati menekankan bahwa orangtua perlu menghindari mendikte atau menekan anak untuk memilih jurusan tertentu. Pemilihan yang dipaksa dapat berdampak buruk pada perkembangan mental anak, bahkan bisa menyebabkan stres dan depresi. Penting bagi orangtua untuk mendukung anak dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri.
Dengan pertimbangan yang matang, diharapkan siswa dapat memasuki dunia perkuliahan dengan keyakinan dan kesiapan yang cukup untuk menghadapi tantangan di masa depan.(*)