Sumatera Barat, sebuah negeri yang dikenal dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan kelezatan kuliner. Dari zaman dahulu, kecantikan alam Minangkabau menjadi topik tak habis-habis untuk dibicarakan. Banyak wisatawan yang berbondong-bondong datang untuk menikmati pesona alamnya.
Salah satu destinasi yang paling menonjol adalah Bukittinggi, yang pernah menjadi Ibu kota negara Republik Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari Desember 1948 hingga kembalinya pemerintahan sah ke Yogyakarta pada Juli 1949.
Bukittinggi, selain menjadi saksi sejarah, juga menjadi bintang dalam sejumlah produksi film. Lima tempat menarik di Sumatera Barat yang sering dijadikan lokasi syuting film antara lain:
- Kawasan Seribu Rumah Gadang, Solok Selatan
Kawasan Seribu Rumah Gadang di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan, adalah bukti hidup masa lampau Minangkabau. Rumah gadang dari berbagai suku Minangkabau memperkaya keunikan kawasan ini. Tempat ini sering menjadi lokasi syuting film-film yang mengangkat budaya Minangkabau, seperti “Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu” (2011) dan “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” (2013). - Kebun Teh Alahan Panjang, Solok
Kebun Teh Alahan Panjang, yang terletak di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, memiliki sejarah panjang yang mencakup perebutan antara orang Jerman dan Belanda. Kini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara, kebun teh ini menjadi tempat berwisata dengan keindahan alamnya. Tempat ini juga pernah menjadi latar syuting film “Merantau” (2009) dan “Dibawah Lindungan Ka’bah” (2011). - Danau Singkarak, Solok dan Tanah Datar
Danau Singkarak, yang membentang antara kabupaten Solok dan Tanah Datar, menjadi danau terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Danau ini tidak hanya memukau dengan keindahan alamnya, tetapi juga memiliki kedalaman hingga 268 meter. Tempat ini pernah menjadi lokasi syuting film “Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu” (2011) dan “Me vs Mami” (2017). - Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar
Istano Basa Pagaruyung, peninggalan kerajaan pada Abad-18, menjadi daya tarik utama. Setelah mengalami kebakaran pada 27 Februari 2007, istana ini dibangun kembali dan diresmikan pada Oktober 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain menjadi tempat kunjungan wisata dan museum, istana ini menjadi latar belakang dalam film-film seperti “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” (2013) dan “Surau Silek” (2020). - Lembah Harau, Lima Puluh Kota
Lembah Harau, sebuah cagar alam yang memukau terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dengan tebing-tebing curam yang memeluk sawah indah, tempat ini telah ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993. Monyet ekor panjang, hewan langka asli Sumatra, sering terlihat di kawasan ini. Selain menjadi destinasi wisata, lembah ini juga pernah menjadi lokasi syuting film “Merantau” (2009) dan “Surau Silek” (2020).
Setiap destinasi wisata ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menyimpan sejarah dan kekayaan budaya. Bagi Anda yang ingin menjelajahi keajaiban Sumatera Barat, jangan lewatkan untuk mengunjungi kelima tempat tersebut. Keindahan alam dan kekayaan budaya yang ditawarkan akan membuat pengalaman wisata Anda tak terlupakan.(*)