Pemilu 2024: Perhitungan Suara dan Prospek Koalisi

NASIONAL – Pemilu 2024 sudah selesai dua pekan lalu, dan hasil real count terkini dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah banyak yang masuk. Dalam ajang ini, 24 partai politik, termasuk 6 parpol besar, bersaing memperebutkan dukungan lebih dari 204 juta pemilih yang tersebar di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, dan 83.771 desa.

Menurut data KPU yang diperbarui hingga Minggu (25/2/2024), sekitar 64,35% suara telah terkumpul dari total 823.236 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia. Dari 18 parpol nasional, 9 di antaranya telah melewati parliamentary threshold sebesar 4%.

Baca Juga : Makna Mendalam dan Tradisi Kaya dalam Perayaan Puncak Tahun Baru Imlek

Untuk dapat meraih kursi di parlemen, setiap partai harus mencapai batas minimum atau parliamentary threshold sebesar 4% dari total suara nasional.

Suara dari koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus meningkat. Delapan partai yang mendukung pasangan ini berhasil mengumpulkan impresif 47,3% suara.

Namun, dari delapan partai tersebut, hanya empat yang kemungkinan besar akan melangkah ke Senayan. Yaitu Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Demokrat. Berdasarkan perhitungan real count KPU hingga saat ini, keempat partai ini sudah mencapai 42,92% suara.

Pemilu 2024: Perhitungan Suara dan Prospek Koalisi

Sementara itu, koalisi Anies-Cak Imin, didukung oleh PKS, PKB, dan Partai Nasional Demokrat. Masih memiliki potensi untuk meraih kursi parlemen dengan suara di atas 7%. Total suara ketiga partai ini mencapai 28,65%.

Baca Juga : Pentingnya Hak Angket dalam Mewujudkan Transparansi Demokrasi

Di sisi lain, koalisi Ganjar-Mahfud, yang ditopang oleh PDIP, Hanura, dan PPP. Tampaknya hanya dua partai yang berpotensi lolos ke Senayan, yaitu PPP dan PDIP. Suara kedua partai ini mencapai 20,59%.

Jika kita simpulkan hasil ini, koalisi Prabowo dapat mengirimkan empat partai ke parlemen, sementara koalisi Anies dengan tiga partai dan Ganjar dengan dua partai.

Namun, perlu diingat bahwa peta koalisi ini masih bersifat sementara. Dan sebenarnya akan terbentuk ketika pemerintahan resmi terbentuk pada bulan Oktober mendatang. Tertarik untuk melihat bagaimana dinamika politik selanjutnya akan membentuk masa depan pemerintahan kita. Stay tuned!(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?