RESPONRADIO.COM | NASIONAL – Pada Jumat, 1 Maret 2024, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, dengan tegas menegaskan bahwa penganugerahan pangkat Jenderal Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sepenuhnya didasarkan pada pengabdian tanpa adanya kepentingan politik yang terlibat. Menurutnya, pemberian pangkat tersebut adalah pengakuan terhadap dedikasi Prabowo dalam menjalankan tugasnya.
“Saya pikir sudah cukup, tidak perlu lagi dipolemikkan, tidak ada kepentingan apapun, tidak ada transaksi politik,” ujar Moeldoko kepada wartawan setelah memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Sumatera Utara.
Baca Juga : Rumput Laut Sebagai Game Changer dalam Transformasi Sektor Maritim Indonesia
Moeldoko menekankan bahwa pemberian pangkat Jenderal Kehormatan tidak terkait dengan politik. Melainkan sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian Prabowo dalam berbagai sektor, terutama di bidang pertahanan. Meskipun ditanyai mengenai masa lalu Prabowo yang sempat diberhentikan dari Dewan Kehormatan Perwira TNI Angkatan, Moeldoko enggan memberikan jawaban gamblang.
“Sikap Panglima TNI sangat clear saat itu, bahwa Prabowo diberhentikan dengan hormat dan mendapatkan hak gaji. Selain itu, Prabowo juga telah mendapatkan Bintang Yudha Utama, yang merupakan penghargaan tertinggi di militer,” jelasnya.
Penganugerahan Pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo
Moeldoko menjelaskan bahwa penganugerahan Bintang Yudha Utama kepada Prabowo menunjukkan bahwa Prabowo telah bekerja melebihi panggilan tugasnya. Meski biasanya perwira tinggi yang gagal dalam menjalankan tugasnya dicabut pangkatnya, Prabowo justru tetap memegang Bintang Yudha Utama.
“Pemberian bintang kemarin adalah bentuk apresiasi dari negara dan peneguhan terhadap pengabdian Prabowo kepada bangsa dan negara,” tambahnya.
Baca Juga : Jalan Cerita Tahun Kabisat: Kapan Lagi Kita Bisa Rayakan 29 Februari?
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa penganugerahan pangkat Jenderal Kehormatan seharusnya telah diberikan sejak dua tahun lalu, pada tahun 2022. Setelah Prabowo mendapatkan penghargaan Bintang Yudha Dharma Utama atas jasanya di bidang pertahanan. Jokowi mengakui bahwa keputusan tersebut diambil setelah usulan dari Panglima TNI.
Dengan penjelasan dari Moeldoko dan Presiden Jokowi, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa penganugerahan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo tidak melibatkan politik atau transaksi apapun. Melainkan sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan kontribusi luar biasa Prabowo bagi kemajuan TNI dan negara.(*)