PADANG PARIAMAN – Darlis Syofyan, seorang wartawan otodidak, memulai perjalanan kariernya dari bawah, bukan sebagai reporter, melainkan sebagai tukang lipat koran. Pada tahun 1974, Darlis bergabung dengan surat kabar Singgalang di era di mana koran masih dicetak secara manual dengan tangan, bukan dengan mesin web seperti sekarang.
Lahir di Sungai Geringging pada tahun 1955, Darlis tumbuh menjadi sosok yang berdedikasi tinggi pada dunia jurnalistik. Ia meninggal pada 25 April 2014 di usia 59 tahun, setelah lebih dari dua pertiga hidupnya diabdikan sebagai karyawan Harian Singgalang dengan berbagai jabatan, mulai dari tukang lipat koran hingga wakil pemimpin umum.
Darlis bukan hanya seorang pekerja keras, tetapi juga seorang yang ulet. Meskipun memulai karier di level paling rendah, ia berhasil mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Andalas sambil menekuni berbagai jabatan di surat kabar tempatnya bekerja.
Sebagai reporter, Darlis terkenal sangat produktif. Langkahnya yang panjang selalu mengarahkan dia ke berbagai tempat demi mendapatkan berita, siang ataupun malam. Pada tahun 1983, ia meraih penghargaan sebagai penulis feature paling produktif dalam perayaan HUT ke-15 Harian Singgalang.
Dikenal dengan nama sandi “DS” di Singgalang, Darlis memperluas kodenya menjadi “HDS” setelah menunaikan ibadah haji tahun 1996. Selain menjadi wartawan otodidak, Darlis senang berguru kepada wartawan senior, terutama kepada Muchlis Sulin, yang menjadi mentornya. Darlis mengambil petuah “Jangan salah menulis nama orang, Bung” dari Muchlis, menegaskan pentingnya menjaga nama dan ejaan dengan benar.
Sebagai pemimpin redaksi, Darlis mempertahankan kebiasaannya untuk selalu datang pagi-pagi dengan sepatu yang berdetak-detak. Ia memeriksa setiap judul berita di semua halaman surat kabar, menunjukkan komitmennya terhadap kualitas dan akurasi. Bagi Darlis, kesalahan dalam berita adalah tanggung jawabnya sebagai pemimpin redaksi.
Setelah menjadi Pemimpin Redaksi, Darlis terus menanjak karier hingga menjadi Wakil Pemimpin Umum Harian Singgalang. Aktif di organisasi Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), ia juga pernah menjabat sebagai Ketua SPS Sumatera Barat.
Pada 25 April 2014, Darlis Syofyan meninggal dunia ketika masih menjabat Wakil Pemimpin Umum Harian Singgalang. Warisan dan jejaknya sebagai wartawan otodidak yang membangun karier dari bawah tetap menginspirasi generasi penerus di dunia jurnalistik. Darlis dimakamkan di tanah kelahirannya, Nagari Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman.(*)