REFLEKSI PEMILU 2024
Jeff Pakpahan - Station Manager Respon Radio
Jeff Pakpahan – Station Manager Respon Radio

PADANG PARIAMAN – REFLEKSI PEMILU 2024. Dalam H – 1 hari lagi bangsa Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum, yaitu pada tanggal 14 februari 2024. Kita akan memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota hingga memilih Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2024-2029.

Dalam setiap kegiatan Pemilu tentunya sangat menentukan roda perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam Pemilu kali ini, terdapat 18 Partai Nasional dan 6 Partai Lokal Aceh yang berkompetisi untuk memperebutkan suara rakyat.

Baca Juga : Langkah Bersama Forkopimda: Peletakan Batu Pertama Pabrik Kelapa Sawit di Air Tajun, Padang Pariaman

Setiap pemilu kita di pertontonkan dimana para caleg berlomba-lomba mempromosikan dirinya  melalui papan-papan reklame, flayer di pohon-pohon, tembok-tembok dan angkot, iklan di televisi dan di medsos tujuan untuk mendongkrak popularitas dan mempromosikan diri., Tidak jarang hal itu membuat kita bingung dalam memilih. Dampaknya, masyarakat bisa jadi keliru memilih karena termakan iklan atau karena ajakan untuk memilih berdasarkan kesamaan suku atau agama.

Berdasarkan Teori Politik berasal dari dua suku kata, Teori dan Politik. Teori dapat diartikan sebagai cara, model kerangka fikiran ataupun pedapat yang dikemukakan oleh seseorang sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Sedangkan politik berarti negara (berasal dari kata polis).

Refleksi dan Antisipasi

Filsafat politik yang diuraikan oleh Plato sebagai cerminan teori politik. Dalam teori ini yakni filsafat politik tentang keberadaan manusia di dunia terdiri dari tiga bagian yaitu, Pikiran atau akal, Semangat/keberanian dan Nafsu/keinginan berkuasa. Plato memiliki idealisme yang secara operasional meliputi: Pengertian budi yang akan menentukan tujuan dan nilai dari pada penghidupan etik, Pengertian matematik, Etika hidup manusia yaitu hidup senang dan bahagia dan bersifat intelektual dan rasional, Teori tentang negara ideal, Teori tentang asal mula negara, tujuan negara, fungsi negara dan bentuk negara, Penggolongan dari kelas dalam negara, Teori tentang keadilan dalam negara dan Teori kekuasaan Plato.

Baca Juga : Penertiban Alat Peraga Kampanye oleh Bawaslu Padang Pariaman Menjelang Masa Tenang Pemilu 2024

Namun Teori politik Aristoteles bernuansa filsafat politik yang meliputi: Filsafat teoritis, Filsafat praktek dan Filsafat produktif. Teori negara yang dinyatakan sebagai bentuk persekutuan hidup yang akrab di antara warga negara untuk menciptakan persatuan yang kukuh. Tujuan negara harus disesuaikan dengan keinginan warga negara merupakan kebaikan yang tertinggi. Aristoteles berpendapat sumbu kekuasaan dalam negara yaitu hukum. Oleh karena itu para penguasa harus memiliki pengetahuan dan kebajikan yang sempurna. Sedangkan warga negara adalah manusia yang masih mampu berperan.

Belajar dari Pengalaman

Sedangkan politik Agustinus melihat perbandingan Negara sekuler dan negara Tuhan. Negara sekuler dianggap sebagai penyelewengan oleh para penguasa yang arif dan bijaksana sehingga kekuasaan bagaikan keangkuhan dengan berbagai kejahatan. Sedangkan negara Tuhan menghargai segala sesuatu yang baik dan mengutamakan nilai kebenaran. Perkembangan negara sekuler dalam bentuk negara modern dimana penguasa berupaya untuk menggunakan cara paksa menurut kehendak pribadi. Sedangkan perkembangan negara Tuhan didasarkan atas kasih Tuhan. Masalah politik negara sekuler yang membawa ketidakstabilan dari konflik kepentingan yang dominan, rakus kekuasaan, ketidakadilan dalam pengadilan.

Berdasarkan hasil rekapitulasi DPT, mayoritas pemilih Pemilu 2024 didominasi dari kelompok generasi Z dan milenial. 56,45%% dari total DPT, yang artinya generasi ini menjadi faktor utama penentu  kemenangan, jadi para generasi milineal dan zillenial harus berhati-hati agar kita tidak tersapu dengan situasi yang sedang terjadi. Mari persiapkan diri dengan memperkaya literasi dan edukasi tentang Pemilu. Namun yang menjadi pertanyaan bagaimana ketika para kandidat Capres dan Caleg yang nantinya terpilih untuk menjelaskan ide gagasannya dan menjadi jembatan dalam menjawab  kecemasan mereka akan masa depannya dan kehidupan mereka atau akan menjadi problematika kehidupan karena Indonesia akan masuk dalam bonus demografi.

Baca Juga : Jaga Keselamatan & Inklusi Jelang Pemilu di Padang Pariaman

Pemilu adalah kesempatan bagi rakyat untuk memperlihatkan bahwa mereka (rakyat) adalah pemerintah yang sesungguhnya. Pemilu adalah pesta dan kesempatan bagi rakyat untuk menyatakan sikap dan pilihan politiknya, untuk menilai, dan mengevaluasi pemerintah yang sedang berkuasa, dan juga suatu kesempatan baik untuk memilih partai dan caleg yang dapat dipercaya mampu dan ikhlas memperjuangan aspirasi masyarakat.

REFLEKSI PEMILU 2024

Tolaklah politik uang dan politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Namun pilihlah para calon pemimpin yang jujur, rendah hati, yang tidak sekedar pandai mengobral janji, tidak mencari keuntungan dari pemerasan dalam bentuk apapun, dan tidak bersedia bekerja sama dengan semua pihak yang bertindak menindas masyarakat, yang mata dan telinganya hanya diarahkan kepada kehendak Tuhan.

Baca Juga : Upaya Pemkab Padang Pariaman dalam Implementasi SAKIP

Kitab Ulangan dan Yesaya mengatakan: “Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar.” “Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan.”

Melalui REFLEKSI PEMILU 2024 ini, kita terpanggil untuk menaikkan doa kepada Tuhan agar semua Warga Negara Indonesia untuk dapat mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan Pemilu ini demi kesejahteraan dan ketentraman bangsa. Berdoa juga untuk Pemerintah dan para penyelenggara Pemilu dari pusat sampai ke daerah agar dapat melaksanakan tugas mereka dengan jujur, adil dan netral.(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?