RESPONRADIO.COM | SUMATERA BARAT – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengadakan acara Gelanggang Arang lagi sebagai upaya untuk mempertahankan kesadaran masyarakat terhadap Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).
Mengambil tema “Anak Nagari Merawat Warisan Dunia”, Gelanggang Arang tahun 2024 menghadirkan beragam kegiatan yang melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan BUMN. Jadi, ini bukan cuma urusan satu pihak saja, tapi melibatkan kolaborasi yang luas.
Baca Juga : Pemerintah Sumatra Barat Berhentikan Sementara Tambang Galian C Demi Lindungi Infrastruktur Jalan Nasional
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatera Barat, Undri, menjelaskan bahwa kegiatan dalam Gelanggang Arang ini termasuk penguatan kapasitas. Juga perancangan model tata kelola, distribusi pengetahuan, penciptaan karya baru, pameran, pagelaran, pengembangan ruang publik, dan perluasan jaringan. Jadi, ada banyak hal yang dilakukan untuk memelihara dan mengembangkan warisan ini.
Nah, salah satu hal yang penting adalah menjaga status WTBOS yang diakui oleh UNESCO. Salah satu cara menjaga status tersebut adalah dengan melakukan aktivasi. Gelanggang Arang ini menjadi salah satu upaya untuk mendukung aktivasi tersebut.
Undri menyebutkan bahwa Gelanggang Arang akan dimulai pada Sabtu (4/5) malam di bawah Jembatan Siti Nurbaya Padang. Setelah itu, kegiatan juga akan dilanjutkan di beberapa kota dan kabupaten yang terkait dengan WTBOS. Jadi, ini bukan hanya acara sekali saja, tapi akan berlanjut ke berbagai tempat yang terkait dengan warisan tersebut.
Tetap Terangkat: Gelanggang Arang 2024 dan Pemeliharaan Warisan Budaya Sawahlunto
Selain di Padang, kegiatan ini juga akan diadakan di Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Sawahlunto. Acara puncaknya, rencananya, akan diadakan di Sawahlunto. Ini memanfaatkan momen peringatan 5 tahun WTBOS ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO pada 6 Juli 2024.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, menyatakan bahwa Gelanggang Arang merupakan platform kegiatan pelestarian WTBOS. Kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan Pemprov Sumbar, delapan kabupaten/kota, dan tiga BUMN, yaitu PT KAI, PT Pelindo, dan PT Bukit Asam. Jadi, ini bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga melibatkan perusahaan dan komunitas setempat.
Menurutnya, sejumlah kegiatan yang digelar akan memanfaatkan semua atribut atau peninggalan WTBOS, seperti peninggalan tambang, stasiun, kereta api, gerbong, hingga pelabuhan. Jadi, tidak hanya berbicara tentang sejarah, tapi juga memanfaatkan secara nyata peninggalan-peninggalan tersebut.
Kurator dan penanggung jawab Gelanggang Arang WTBOS 2024, Edy Utama, mengatakan bahwa pembukaan yang dilakukan di Padang akan diwarnai dengan semangat pluralisme budaya yang merupakan realitas dari kehidupan masyarakat di Kota Padang. Jadi, ini juga tentang memperkuat dan merayakan keberagaman budaya yang ada di tempat tersebut.
Jadi, secara singkatnya, Gelanggang Arang ini merupakan upaya bersama untuk memelihara, mengembangkan, dan merayakan warisan budaya yang dimiliki oleh Ombilin Sawahlunto. Dengan melibatkan banyak pihak dan dengan berbagai kegiatan, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mempertahankan warisan ini semakin meningkat.(*)