PADANG PARIAMAN – Masyarakat di Sumatera Barat (Sumbar) tampaknya mulai kehilangan kesabaran dengan progres pembangunan Tol Padang-Pekanbaru yang berlokasi di Ranah Minang. Berdasarkan ungkapan dari warga Padang Pariaman dan Kota Padang kepada Respon Radio, kemarin, terlihat rasa prihatin karena pembangunan tol di Sumbar tidak menunjukkan kejelasan mengenai kapan akan selesai.
Dalam kurun lima tahun terakhir, perhatian pemerintah Sumbar lebih terfokus pada ruas tol Padang-Sicincin, yang memiliki panjang sekitar 36,15 km. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena masih ada beberapa daerah lain di Sumbar yang juga akan dilalui oleh Tol Padang-Pekanbaru.
Data yang dikumpulkan oleh Respon Radio menunjukkan bahwa Tol Padang-Pekanbaru terdiri dari empat seksi, yaitu Padang-Sicincin, Sicincin-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh, dan Payakumbuh-Pangkalan, dengan total panjang mencapai 166,15 km. Namun, saat ini, pembangunan baru mencapai seksi pertama, Padang-Sicincin, dengan progres sekitar 45 persen menurut Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.
Warga setempat menyampaikan kekhawatiran mereka terkait pernyataan Gubernur Sumbar, Mahyeldi, yang mengklaim bahwa Tol Padang-Sicincin akan selesai jelang Lebaran 2024. Mereka skeptis terhadap pernyataan ini, menganggapnya sebagai gimmick politik semata.
Herman, salah seorang warga, menyatakan bahwa yang lebih penting didengar dari Gubernur adalah kepastian terkait sejauh mana lahan sudah terbebas, bukan hanya soal target penyelesaian Tol Padang-Sicincin. Warga khawatir bahwa jika ruas tersebut selesai, tuntutan untuk segera menyelesaikan ruas selanjutnya akan segera muncul.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Hidayat, warga di Lubuakaluang, yang pesimis dengan klaim bahwa Tol Padang-Sicincin akan rampung jelang Lebaran 2024. Menurutnya, Gubernur seharusnya fokus pada tanggung jawabnya untuk memastikan kebutuhan lahan tol terpenuhi hingga batas Sumbar di Limapuluh Kota.
Ridho, warga di Kota Padang, juga menyampaikan keinginan agar tol segera selesai, membandingkannya dengan progres pembangunan tol di Riau yang terlihat lebih cepat. Namun, ia juga menyebut adanya beberapa kendala, seperti lambatnya proses administrasi dan pembebasan lahan.
Menurut petugas pembebasan lahan, masih ada lahan yang krusial untuk Tol Padang-Pekanbaru yang belum bebas, seperti di Lubuakaluang dan Tarok City. Meskipun demikian, pihak terkait mempertahankan target penyelesaian Tol Padang-Sicincin jelang Lebaran 2024. Warga Sumbar menilai perlu fokus pada pembebasan lahan agar pembangunan tol dapat berjalan lebih cepat dan efisien.(*)