RESPONRADIO.COM PADANG│JAKARTA — Dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH meminta orang tua memastikan anak mereka memiliki waktu tidur yang cukup agar anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem seperti beberapa pekan belakangan.
“Banyak orang tua itu kurang menyadari pentingnya tidur anak yang cukup. Karena sebenarnya ini akan memengaruhi tidak hanya kesehatan dan pertumbuhan, tapi juga kecerdasan mereka,” kata Mesty, yang menyelesaikan pendidikan spesialis kedokteran anak di Universitas Indonesia, saat webinar yang diikuti dari Jakarta, Selasa.
Agar tubuh anak kuat menghadapi cuaca yang sering berubah, pastikan waktu tidurnya cukup. Penting untuk diingat, anak-anak pra-sekolah (di bawah 7 tahun) memerlukan sekitar 10 jam tidur setiap hari, termasuk jadwal tidur siang dan malam.
Menurut dr. Mesty, untuk menjaga kesehatan, kita perlu memenuhi waktu tidur yang cukup (kiat pertama). Kiat yang kedua dan sangat ditekankan adalah mencuci hidung menggunakan larutan NaCl; tindakan ini bermanfaat untuk membuang partikel virus.
“Banyak orang tua yang bilang enggak tega dok, kasihan anaknya enggak nyaman. Tapi, sebenarnya manfaat dari cuci hidung ini besar banget,” kata Mesty.
Mengingat tingginya kadar polusi di kota-kota besar Indonesia, irigasi hidung tidak hanya berfungsi mengeluarkan partikel virus, tetapi juga menyingkirkan polutan dari saluran pernapasan. Polutan ini merupakan agen iritasi yang berkontribusi pada memburuknya gejala peradangan saat anak menderita influenza.
Ketiga, apabila memungkinkan orang tua juga dianjurkan untuk mengikuti pemberian vaksinasi influenza kepada anak sejak dini dengan anjuran bahwa pemberiannya dilakukan sejak anak menginjak usia enam bulan.
Pemberian vaksin influenza pada anak juga telah didukung oleh asosiasi dokter seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Keempat, pola makan bergizi seimbang juga perlu terus diterapkan dalam keseharian anak di tengah cuaca ekstrem. Orang tua harus benar-benar memastikan pemberian makronutrisi (protein, karbohidrat, lemak) dan mikronutrisi (vitamin dan mineral) tercukupi.
Mesty meminta orang tua sebisa mungkin memberikan makanan utuh seperti sayur, buah dan protein hewani.
“Hindari makanan kemasan apalagi yang gulanya tinggi karena itu dapat meningkatkan peradangan di saluran nafas, barrier-nya jadi rusak dan akhirnya virus lebih gampang masuk,” kata dia.
Kelima, daya tahan tubuh juga dapat didukung dengan pemberian vitamin D. Anak berusia 0-1 tahun disarankan mendapat dosis vitamin D 400 IU dan anak di atas 1 tahun 600 IU.
Kunci terakhir adalah edukasi PHBS yang berkelanjutan. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan segera setelah pulang, menutup mulut dan hidung saat batuk, dan menghindari orang sakit. Langkah-langkah dasar ini sangat krusial untuk melindungi mereka dari flu di tengah cuaca yang tak menentu.

