RESPONRADIO.COM | SUMATERA BARAT – Seiring dengan mendekatnya bulan Ramadan, masyarakat Muslim di Sumatera Barat, semakin aktif menjalankan tradisi khas mereka yang dikenal sebagai Balimau. Tradisi Unik Balimau ini telah menjadi bagian penting dari budaya setempat, khususnya menjelang bulan puasa. Tradisi ini memiliki nilai-nilai kultural yang tinggi dan menjadi salah satu ciri khas di daerah tersebut.
Salah satu aspek menarik dari tradisi ini adalah Balimau dianggap sebagai cara untuk membersihkan diri dari segala dosa dan keburukan. Ritual ini dilakukan dengan berkumpul di tepian Sungai.
Baca Juga : Gubernur Sumatera Barat Dorong Pengembangan Budi Daya Lobster untuk Meningkatkan Pendapatan Nelayan
Uniknya, tradisi Balimau berawal dari keadaan masyarakat Sumbar pada masa lalu yang belum memiliki sabun untuk mandi. Sebagai solusi, masyarakat Sumatera Barat kemudian menciptakan Balimau sebagai bentuk ritual membersihkan diri dan menjaga kebersihan tubuh sebelum menjalani ibadah puasa.
Tradisi Unik Balimau Saat Bulan Suci Ramadan di Sumatera Barat
Selama pelaksanaan Balimau, masyarakat berharap agar segala kotoran dan dosa yang melekat pada tubuh mereka dapat hilang, sehingga mereka bisa memasuki bulan suci Ramadan dengan hati yang bersih. Selain itu, Balimau juga menjadi momen besar bagi masyarakat untuk merayakan kebersamaan dan solidaritas antar sesama.
Baca Juga : UM Sumatera Barat Jadi Tuan Rumah Training Of Trainer (TOT) KKNMAs 2024
Balimau bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan upaya membangun kebersamaan dan rasa solidaritas di tengah masyarakat. Tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Dengan semakin berkembangnya era modern, Pemerintah dan masyarakat diminta untuk tetap menjaga kelestarian tradisi Balimau. Tradisi Unik Balimau ini dianggap sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga agar tidak pudar. Semoga tradisi Balimau dapat terus menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Sumatera Barat dalam menyambut bulan suci Ramadan.(*)
Penulis : Erin*
Editor : Tiyarman*