PADANG PARIAMAN – Kisah heroik ulama Labay di Toboh, Padang Pariaman, memang menjadi legenda yang terus melekat hingga kini. Meski peristiwa ini terjadi pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, namun ceritanya tetap menjadi viral di Toboh hingga saat ini.
Inyiak Labay Gami, yang wafat pada tahun 1952, dikenal karena kisah heroiknya. Keberaniannya dan kekuatan spiritualnya diakui, bahkan dikatakan bahwa doanya mampu membuka pintu langit. Salah satu kisah menarik terjadi saat Belanda berusaha masuk ke Toboh. Penduduk setempat memberitahu Inyiak Labai Gami, dan dengan doa serta mengibaskan kain basahannya, Belanda akhirnya tidak dapat menembus Toboh, meskipun jalan yang mereka tempuh tidak ada penghalang.
“Cucuk Inyiak Labay Gami, Mak Bacin, menceritakan bahwa pada saat itu, Belanda tidak bisa menembus Toboh setelah Inyiak Labai Gami melakukan doa dan mengibaskan kain basahnya. Jalan yang dilewati oleh Belanda tidak dapat ditembus, seperti hasil dari kekuatan spiritual yang dimiliki Inyiak Labay Gami,” ujarnya.
Menurut cerita lain, saat Inyiak Labay Gami sedang shalat di surau, tentara Belanda datang dengan senapan. Meskipun semua jemaah sudah melarikan diri, Inyiak Labay Gami tetap bertahan menyelesaikan sholatnya. Ketika memberikan salam, beliau membacakan doa dengan keras-keras. Hasilnya, senapan tentara jatuh, dan pasukan tersebut tegak tak bergerak, seolah-olah terkena hipnotis.
Rajo Toboh Mak Tami juga menyampaikan bahwa Labay Gami dianggap sebagai penjaga Toboh. “Beliau membelah bambu dengan tangan, mencabut pinang dengan kaki, dan prinsipnya tidak mau membunuh binatang, bahkan binatang buas sekalipun,” kata Mak Rajo Tami.
Meskipun sekarang Labay Gami hanya tinggal dalam makam, masyarakat setempat berharap bahwa tempat tersebut dapat menjadi tempat ziarah yang representatif. Mak Bacin, cucu Inyiak Labai Gami, berharap agar kisah heroik dan keulamaan nenek moyangnya menjadi narasi yang diceritakan di sekitar makam tersebut.
“Inyiak Labay Gami ini sebenarnya seperguruan dan masih ada hubungan keakraban dengan Syeikh Burhanuddin yang terkenal dengan Basafa di Ulakan,” tambah Mak Bacin.
Dengan demikian, mereka berharap untuk menjadikan makam Inyiak Labay Gami sebagai tempat wisata ziarah bagi masyarakat Islam, terutama bagi warga Toboh dan Ketaping.(*)