RESPONRADIO.COM PADANG│JAKARTA — Pemerintah Indonesia siapkan skema pendistribusian bantuan logistik melalui jalur udara dan pelayaran luar setelah akses jalan darat di sejumlah wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat lumpuh total akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Menko PMK, Pratikno, menyatakan prioritas pemerintah adalah mengatasi wilayah terisolasi. Dalam konferensi pers di Kantor BNPB Jakarta pada hari Kamis, ia menjelaskan bahwa banyak daerah tidak dapat dijangkau oleh kendaraan karena akses jalan terputus akibat longsor dan banjir.
“Dalam kondisi tanggap darurat kita tidak bisa menunggu pemberian bantuan sampai infrastruktur perhubungan darat ini selesai. Jadi, kita akan mengirimkan juga lewat udara-peraian,” kata dia.
Dia memastikan bahwa pemerintah melalui kementerian dan lembaga teknis saat ini sedang merancang bagaimana mekanisme dan memetakan wilayah sasaran penyaluran bantuan tersebut.
Hal ini dinilai penting karena berdasarkan paparan analisa dari ahli tim meterorologi dalam rapat tersebut, wilayah Sumatera bagian utara – bagian barat masih ada potensi gangguan cuaca, sehingga pendistribusian bantuan tidak mudah meskipun armada yang dimiliki pemerintah lengkap.
“Nah jadi ini menjadi tantangan luar biasa, dan tadi kami sudah berkomunikasi dengan Kepala BNPB yang saat ini sudah berada di Posko Tarutung untuk mulai skema mengirimkan bantuan melalui udara,” ujarnya.
Ia menyadari beratnya kondisi masyarakat yang terdampak bencana. Hal ini diperkuat dengan penjelasan dalam rapat terbatas, di mana disampaikan bahwa selain akses jalan terputus, masyarakat juga menghadapi pemadaman listrik serta terhentinya layanan telekomunikasi akibat rusaknya alat pemancar yang dihantam banjir dan longsor.
Kendati demikian, Pratikno mengimbau masyarakat Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat itu untuk tetap tenang dan mengikuti semua arahan tim petugas gabungan yang sudah dikerahkan ke masing-masing daerah kurang dari 12 setelah peristiwa.
Dia memastikan sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo, pemerintah siap memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan bencana dengan cepat, dan masif memaksimalkan semua sumberdaya yang ada.
“Ini urusan kemanusiaan, harus cepat,” ujarnya

