Festival Manyerak Anak Daro: Upaya Lestarikan Warisan Budaya Minangkabau kepada Generasi Muda

RESPONRADIO.COM PADANG│KURANJI HULU — Tradisi Minangkabau kembali hidup di Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman. Melalui Festival Manyerak Anak Daro yang digelar di halaman kantor Wali Nagari Kuranji Hulu, masyarakat setempat menampilkan kekayaan adat dan seni tradisi sebagai bentuk pelestarian warisan leluhur.

Mewakili Bupati Padang Pariaman, Kepala BPKD, M. Fadhly, menyampaikan penghargaan besar atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, festival ini sangat penting untuk mempertahankan citra, warisan, dan karakter masyarakat Minangkabau, terutama di kawasan Sungai Geringging.

“Budaya ini perlu kita lestarikan. Seperti disampaikan tadi oleh Ibu Penasehat Bundo Kanduang, saat ini banyak generasi muda kita yang mulai terpengaruh oleh budaya luar, terutama dari internet dan dunia maya. Lebih dari 30 persen anak-anak kita sudah terlalu dekat dengan gawai.

Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin mengarahkan mereka pada hal-hal yang lebih positif agar perkembangan kognitif dan karakter mereka tetap terjaga,” ujar Fadhly.

Ketua TP-PKK Kabupaten Padang Pariaman, Ny. Hj. Nita Christanti Azis, yang juga menjabat Penasehat Bundo Kanduang, menekankan bahwa festival ini lebih dari sekadar perlombaan atau hiburan. Ia melihat acara ini sebagai wadah penting untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan memperkuat identitas adat Minangkabau.

“Kegiatan Manyerak Anak Daro ini menggambarkan proses kedewasaan, sopan santun, serta peran penting perempuan dalam adat dan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau. Melalui momentum ini, kita ingin menumbuhkan kembali rasa cinta generasi muda terhadap tradisi dan budaya lokal yang mulai luntur,” ujarnya.

Tradisi manyerak anak daro yang mulai luntur di kalangan masyarakat menjadi alasan utama pengangkatan kembali festival ini, sebagaimana dijelaskan oleh Wali Nagari Kuranji Hulu, Salaman Hardani, Dt. Harimau, dalam laporan resminya.

“Tradisi ini merupakan warisan luhur dari nenek moyang kita. Dulu menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat, tapi kini mulai tergerus oleh kemajuan zaman. Karena itu, kami ingin menghidupkannya kembali melalui kegiatan ini,” ungkapnya.

Festival Manyerak Anak Daro melibatkan delapan korong di Nagari Kuranji Hulu. Selain lomba utamanya, acara tersebut juga menampilkan beragam seni tradisi, seperti inyiak reno, tari pasambahan, tari galombang, tari piring, dan atraksi semburan api, serta pertunjukan tarian milenial dari pemuda nagari.

Kegiatan berlangsung meriah dengan kehadiran niniak mamak, para perantau, camat, unsur Forkopimca, para wali nagari, dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Sungai Geringging.

Sebagai bentuk komitmen pelestarian budaya, pihak nagari berencana menjadikan Festival Manyerak Anak Daro sebagai agenda tahunan tetap setiap tanggal 11 November.

“Kita berharap kegiatan ini terus berlanjut setiap tahun agar menjadi simbol semangat kita dalam menjaga warisan budaya Minangkabau,” tutup Salman.

 

Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: padangpariamnkab.go.id