Padang, Sumatera Barat – Insiden memilukan terjadi pada Minggu (27/7/2025) sore di sebuah rumah doa umat Kristen di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Sekelompok massa menyerang tempat ibadah milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) saat puluhan anak sedang mengikuti pelajaran agama.
Sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi penyerangan disertai aksi perusakan di sebuah rumah doa yang digunakan untuk kegiatan belajar agama Kristen. Saat kejadian, anak-anak sedang mengikuti pelajaran agama di tempat tersebut. Rumah doa itu didirikan sebagai sarana pembelajaran agama Kristen dan pembinaan iman. Akibatnya, dua anak berusia 9 dan 11 tahun mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Anak-anak Trauma, Jemaat Panik Berlarian
Pendeta F. Dachi mengungkapkan kesedihannya atas kejadian tersebut. Menurutnya, rumah doa itu digunakan sebagai tempat pendidikan dan pembinaan iman agama Kristen karena sekolah-sekolah negeri di sekitar lokasi tidak menyediakan pelajaran agama Kristen.
“Saya sangat terpukul, terutama karena anak-anak yang sedang belajar jadi korban. Mereka sangat trauma,” ujar Pendeta Dachi.
Dalam video yang viral di media sosial, massa terlihat merusak kaca dan perabotan rumah doa sambil berteriak. Anak-anak dan jemaat lain berhamburan keluar dalam keadaan panik dan menangis histeris.
Polisi Amankan 9 Terduga Pelaku, Walikota Sebut “Miskomunikasi”
Kepolisian Daerah Sumatera Barat menyatakan telah mengamankan sembilan orang terduga pelaku yang terekam dalam video aksi anarkis tersebut. Namun hingga kini belum ada laporan resmi dari korban anak-anak, menurut keterangan pihak kepolisian.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyebut kejadian ini sebagai akibat “kesalahpahaman” antara warga dan pengelola rumah doa. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada pihak korban dan menjanjikan dukungan trauma healing melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
“Ini bukan konflik agama, tapi murni miskomunikasi yang berujung insiden. Kami sesalkan hal ini dan akan pastikan tidak terulang,” ujar Fadly saat memimpin mediasi di Kantor Camat Koto Tangah.
Pentingnya Toleransi dan Perlindungan Kebebasan Beragama
Peristiwa ini menjadi peringatan keras akan pentingnya menjaga toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia. Banyak pihak mendesak pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk lebih aktif membina komunikasi antarumat dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Sumber: Respon Admin