BPBPK Kucurkan Rp133 Miliar, Pemulihan Layanan Air Bersih Padang Pariaman Dipercepat

RESPONRADIO.COM PADANG│PARIK MALINTANG   Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, menerima kunjungan dan audiensi Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Provinsi Sumatera Barat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Senin (29/12/2025), di ruang kerja Bupati, Parik Malintang.

Audiensi ini memperkokoh kerja sama Pemkab Padang Pariaman dan pusat dalam memprioritaskan pembangunan kembali pemukiman serta pemulihan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai langkah strategis pascabencana.

Didampingi Wakil Bupati, Sekda, kepala perangkat Daerah Dan direktur PDAM itu, Bupati John Kenedy Azis menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam atas dukungan konkret BPBPK Sumatera Barat kepada Kabupaten Padang Pariaman.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPBPK Sumatera Barat atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam masa transisi pascabencana,” ujar Bupati.

Bupati mengungkapkan bahwa Kabupaten Padang Pariaman telah menerima kucuran dana bantuan sebesar Rp133 miliar dari BPBPK Sumatera Barat. Anggaran tersebut dialokasikan khusus untuk program penanganan serta pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di berbagai wilayah yang terdampak bencana.

Dana sebesar Rp133 miliar tersebut merupakan bagian dari total usulan anggaran Rp277 miliar yang diajukan Pemerintah Daerah melalui PDAM. Bupati menjelaskan bahwa alokasi Rp133 miliar ini bersifat dana tanggap darurat yang diprioritaskan untuk menangani krisis layanan air bersih yang mendesak bagi warga.

“Anggaran Rp133 miliar ini bukanlah angka yang kecil bagi Kabupaten Padang Pariaman. Kami berharap anggaran ini benar-benar dapat terealisasi sesuai peruntukannya dan dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa sisa anggaran sekitar Rp143 miliar direncanakan sebagai anggaran permanen untuk penguatan infrastruktur jangka panjang. Anggaran tersebut diharapkan dapat ditandatangani dan direalisasikan pada akhir tahun 2026 atau 2027.

Siap, berikut tambahan narasi dan kutipan Kepala Balai BPBPK Sumatera Barat, Maria Doeni Isa, yang menyatu dengan gaya penulisan berita Anda dan tetap formal–informatif:

Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Provinsi Sumatera Barat, Maria Doeni Isa, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dalam memastikan pemulihan layanan dasar masyarakat pascabencana dapat berjalan cepat dan tepat sasaran.

Ia menegaskan, Kabupaten Padang Pariaman menjadi salah satu daerah prioritas penanganan karena terdampak cukup signifikan, khususnya pada sektor infrastruktur air minum dan permukiman.

“Bantuan yang kami salurkan ini merupakan respon atas kebutuhan mendesak masyarakat pascabencana, terutama terkait ketersediaan air bersih. Kami ingin memastikan bahwa layanan SPAM dapat kembali berfungsi optimal sehingga aktivitas masyarakat dapat segera pulih,” ujar Maria Doeni Isa.

Bantuan dari BPBPK ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur vital, khususnya pemulihan layanan dasar air bersih yang sempat terganggu akibat bencana alam.

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dan seluruh pemangku kepentingan, guna mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik serta mempercepat pemulihan daerah menuju Padang Pariaman yang tangguh dan berkelanjutan.

Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: padangpariamankab.go.id