Dishut Duga Karhutla Sumbar Akibat Pembukaan Lahan dengan Cara Dibakar

RESPONRADIO.COM PADANG│SUMATERA BARAT  – Dinas Kehutanan (Dishut) Sumbar menduga kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah dipicu oleh aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar, yang kemudian meluas ke kawasan hutan.

“Dari hasil informasi petugas yang melakukan pemadaman karhutla di lapangan, diduga api ini berasal dari pembukaan lahan dengan cara dibakar sehingga api menjalar ke kawasan hutan,” tutur Kepala Dishut Sumbar Ferdinal Asmin di Kota Padang, Selasa.

Menurut Ferdinal, masyarakat setempat tidak berniat membakar hutan, melainkan hanya membersihkan lahan pertanian. Namun, angin kencang dan kondisi kemarau panjang membuat api cepat menjalar ke wilayah lain dan sulit dikendalikan.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Sumbar terus mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar pada musim kemarau, karena berpotensi menyebabkan karhutla yang sulit dikendalikan.

“Ini masih dugaan awal kita berdasarkan laporan di lapangan. Namun penyebab karhutla ini butuh pendalaman apakah disengaja atau tidak,” ucapnya.

Dishut Sumbar meminta pemangku kepentingan dan kepala daerah di Kabupaten Solok dan Limapuluh Kota untuk menyelidiki kebakaran hutan dan lahan, mengingat kerusakan yang terjadi di dua daerah ini jauh lebih serius daripada wilayah lainnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan bahwa kebakaran hutan dan lahan terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Solok. Sedangkan di Kabupaten Limapuluh Kota, 10 dari 13 kecamatan terdampak karhutla.

“Jadi, ini bisa dikoordinasikan dengan aparat penegak hukum untuk memproses kasus ini,” katanya.

Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, menyatakan belum dapat memastikan penyebab karhutla di beberapa daerah. Namun, kemarau yang berlangsung beberapa bulan terakhir diduga memperparah kondisi tersebut.

“Kita tidak bisa menyampaikan apakah ini sengaja dibakar atau tidak karena butuh penyelidikan,” tutupnya.

Sumber: https://sumbar.antaranews.com