RESPONRADIO.COM PADANG│JAKARTA — Kontroversi fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari zona Asia masih menjadi sorotan. Kali ini sorotan datang dari media Amerika Serikat.
The Athletic, media olahraga yang terafiliasi dengan The New York Times, mempertanyakan kelolosan Arab Saudi dan Qatar ke Piala Dunia 2025 lewat laga fase keempat kualifikasi.
Perihal yang paling disorot adalah soal status tuan rumah kedua negara. Dikaji dari regulasi kompetisi, status tuan rumah Arab Saudi dan Qatar dinilai mencurigakan.
Keputusan penunjukan Arab Saudi dan Qatar menjadi tuan rumah dikritik karena kurangnya transparansi. Kritik ini didasarkan pada fakta bahwa Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) meresmikan penunjukan tersebut melalui rilis pers sebelum proses undian fase keempat dimulai.
Rilis ini dibuat sepihak, sebab negara seperti Indonesia, Irak, dan Uni Emirat Arab mengajukan diri sebagai calon tuan rumah. Karena itu Indonesia, Irak, dan Uni Emirat Arab protes.
Selanjutnya The Athletic menyorot jadwal pertandingan yang mengenakkan tuan rumah. Arab Saudi dan Qatar sama-sama punya waktu jeda antarlaga selama enam hari.
Berbeda dengan tim lain yang hanya diberi waktu tiga hari, Arab Saudi dan Qatar memiliki selisih waktu istirahat yang lebih lama. Kedua tim tersebut dijadwalkan bermain pada 8 Oktober dan baru akan bertanding lagi enam hari kemudian, yaitu pada 14 Oktober.
Para pelatih, dari Oman, Indonesia, Irak, dan Uni Emirat Arab juga mengeluh dengan jadwal ini. Para pelatih ini menilai setiap tim sewajarnya dapat waktu rehat yang sama, empat hari.
Karena itu pula The Athletic mengajukan permintaan wawancara kepada AFC dengan melampirkan beberapa pertanyaan. Namun permohonan itu belum ditanggapi oleh AFC.
Terakhir, The Athletic menyebut situasi di AFC saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dari beberapa sumber yang enggan disebut namanya, disebut kepercayaan atas AFC mulai menurun.
“Beberapa pejabat negara anggota AFC, yang berbicara secara anonim, menyatakan kekhawatiran meningkat terhadap dominasi politik dan ekonomi negara-negara Teluk di AFC,” tulis Athletic.

