RESPONRADIO.COM PADANG│Pesisir Selatan, Sumatera Barat – Keindahan alam Indonesia tak pernah habis untuk dijelajahi. Salah satu destinasi yang kini mencuri perhatian wisatawan adalah Wisata Mandeh, yang terletak di Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Dikenal sebagai “Raja Ampat dari Barat”, panorama Mandeh menyuguhkan perpaduan laut biru jernih, gugusan pulau eksotis, dan kehidupan bawah laut yang memesona.
Terletak sekitar 56 kilometer dari Kota Padang, kawasan ini dapat dijangkau dengan sepeda motor dalam waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam, atau sekitar 2 jam jika menggunakan mobil. Akses jalan yang berliku dan tanjakan terjal menjadikan perjalanan ini menantang, namun pemandangan yang menanti di ujung perjalanan dijamin sepadan.
Salah satu spot yang wajib dikunjungi adalah Manjuto Beach Home Stay, destinasi yang dikelola warga lokal dengan konsep alami dan ramah lingkungan. Sebuah jembatan kayu berbentuk huruf Y dibangun di atas laut, lengkap dengan pondok-pondok kecil tempat pengunjung bisa menikmati matahari terbit atau sekadar bersantai memandangi hamparan laut.
Aktivitas wisata air juga menjadi daya tarik utama. Dari snorkeling, berenang bersama ikan-ikan kecil berwarna-warni, hingga menyusuri pulau-pulau kecil dengan speedboat hanya dengan tarif sekitar Rp50.000 per orang (PP). Arus yang relatif tenang juga membuat kawasan ini aman untuk anak-anak bermain air di tepian pantai.
Untuk akomodasi, pengunjung dapat memilih menginap di penginapan dengan tarif berkisar antara Rp800.000 – Rp1 juta per malam, atau menyewa pondokan seharga Rp35.000 per malam. Beberapa wisatawan juga memilih berkemah di sekitar pantai, namun disarankan membawa tenda sendiri dan memperhatikan kondisi cuaca.
Fasilitas umum seperti kamar mandi, musala, dan warung makan tersedia dan bahkan buka 24 jam saat musim liburan. Tak jauh dari Manjuto, hanya sekitar 10 menit perjalanan, terdapat pantai lain yakni Teluk Marunggai yang menawarkan suasana lebih tenang dan cocok untuk berselancar ringan.
Namun, penting untuk diketahui bahwa aturan lokal diberlakukan untuk pengunjung yang ingin menginap atau membuka tenda di beberapa lokasi. Hanya pasangan suami-istri sah atau keluarga kandung yang diperbolehkan bermalam dengan tenda di area tertentu, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai lokal.
Dengan segala keindahan dan fasilitas yang ditawarkan, Mandeh bukan sekadar destinasi wisata, melainkan representasi keindahan nusantara yang terjangkau dan autentik. Tak heran jika kawasan ini kian diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Potensi wisata Mandeh sangat luar biasa. Harus terus kita dorong agar pengelolaan tetap berbasis masyarakat namun bertaraf internasional,” ujar Dinas Pariwisata Sumbar dalam keterangannya.
Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: www.liputan6.com