RESPONRADIO.COM PADANG – Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berupaya mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif melalui inisiatif Sekolah Garuda yang diperkenalkan pada hari ini.
“Harapannya, (Sekolah Garuda) bisa mencetak SDM-SDM unggul untuk berkompetisi dengan SDM-SDM dari negara lain,” kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam konferensi pers di sela-sela kegiatan Pengenalan Sekolah Garuda di SMA Unggulan M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu.
Menurut Mendiktisaintek, Sekolah Garuda merupakan salah satu program prioritas (Program Hasil Terbaik Cepat/PHTC) dari Presiden Prabowo Subianto yang dibuat untuk menyediakan sarana bagi generasi muda yang ingin mengembangkan diri sebagai peneliti dan praktisi industri yang mumpuni.
Dalam pengenalan ini, kata dia, terdapat 12 lokasi Sekolah Garuda transformasi yang sudah beroperasi dan empat lokasi lahan Sekolah Garuda baru yang nantinya ditargetkan beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027 mendatang.
“Jadi nantinya harapannya anak-anak dari Sekolah Garuda, baik transformasi, maupun yang Sekolah Garuda yang akan dibentuk itu, bisa menjadi mahasiswa-mahasiswa di sekolah-sekolah perguruan tinggi unggulan di dunia,” ujar Mendiktisaintek Brian.
Diketahui, sebanyak 12 lokasi Sekolah Garuda transformasi turut dilibatkan, antara lain SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, SMAS Unggul Del Toba, MAN IC Ogan Komering Ilir, SMANU MH Thamrin Jakarta, SMA Cahaya Rancamaya Bogor, dan SMA Pradita Dirgantara Boyolali.
Selanjutnya SMA Taruna Nusantara Magelang, SMA Banua Kalsel Banjarbaru, SMAN Siwalima Ambon, SMAN 10 Samarinda, MAN IC Gorontalo, serta SMA Averos Sorong.
Di samping itu pengenalan dilakukan pula di empat lahan Sekolah Garuda baru di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe, serta Bulungan.
Pemerintah telah menyiapkan empat Sekolah Garuda baru yang ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Sekolah ini adalah lembaga pendidikan setingkat SMA yang menerapkan sistem berasrama dengan kurikulum yang diperkuat oleh materi pra-universitas. Pendekatan pembelajarannya berbasis STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika).
Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: antaranews.com