RESPONRADIO.COM PADANG│Lingkungan kerja yang penuh tekanan terbukti menjadi salah satu pemicu utama menurunnya kesejahteraan psikologis karyawan. Hal ini tidak hanya berdampak pada performa kerja, tetapi juga bisa merembet ke kehidupan pribadi, termasuk stabilitas dan ketahanan keluarga pekerja.
Sebuah studi oleh Johnson et al. (2020) mengungkapkan bahwa tekanan yang terus menerus di tempat kerja dapat memicu stres tinggi dan burnout. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memengaruhi suasana rumah tangga dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Sebaliknya, tekanan hidup yang datang dari masalah keluarga, keuangan, atau kesehatan juga bisa mengganggu kondisi mental dan fisik karyawan. Hasilnya, produktivitas pun ikut menurun, sebagaimana diungkapkan dalam penelitian oleh Mavridis et al. (2019). Situasi ini menunjukkan bahwa kesehatan mental di tempat kerja dan kehidupan pribadi saling berkaitan erat.
Peran Penting Perusahaan dalam Menciptakan Lingkungan Kerja Sehat
Sebagai tempat di mana karyawan menghabiskan sebagian besar waktunya, perusahaan memiliki peran strategis dalam menjaga kesejahteraan psikologis para pekerjanya. Menurut Littlefield, Stitzel, & Giese (2014), ada lima pilar utama yang membentuk lingkungan kerja yang sehat secara psikologis:
- Kepemimpinan yang Suportif
Pemimpin yang mampu memahami kebutuhan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang mendukung akan meningkatkan keterlibatan serta pengembangan individu. - Kejelasan Peran
Karyawan perlu memahami dengan jelas peran dan tanggung jawabnya. Rasa memiliki tujuan ini penting untuk menghindari kebingungan dan tekanan yang tidak perlu. - Keterlibatan Karyawan
Lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi, pemberdayaan, dan rasa memiliki akan membentuk tim yang solid dan produktif. - Pengembangan dan Pertumbuhan
Memberikan umpan balik yang konstruktif, pelatihan, dan peluang untuk berkembang adalah bagian dari membangun karier yang sehat secara psikologis. - Antusiasme di Tempat Kerja
Suasana kerja yang positif akan meningkatkan motivasi dan komitmen, baik secara individu maupun tim.
Program Nyata untuk Meningkatkan Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Beberapa negara telah menerapkan program kesehatan mental di tempat kerja sebagai langkah preventif dan edukatif. Salah satunya adalah Beyondblue Workplace National Program di Australia, yang dirancang untuk membantu perusahaan menangani masalah umum seperti depresi dan kecemasan.
Program lainnya adalah SANE Mindful Employer Program, yang bertujuan membekali karyawan dengan keterampilan dan kepercayaan diri dalam merespons tanda-tanda gangguan kesehatan mental di lingkungan kerja.
Kebijakan Ramah Keluarga, Investasi Jangka Panjang
Selain menciptakan lingkungan kerja yang sehat, perusahaan juga disarankan untuk menerapkan kebijakan ramah keluarga atau Family-Friendly Policy. Menurut UNICEF (2019), kebijakan ini mencakup penyediaan waktu, keuangan, dan layanan yang dibutuhkan oleh orang tua dan pengasuh anak kecil.
Contohnya, cuti melahirkan untuk ibu selama 1–3 bulan, maupun cuti bagi ayah ketika istrinya melahirkan. Kebijakan semacam ini dapat membantu karyawan menyeimbangkan antara tanggung jawab profesional dan peran dalam keluarga.
Dampak Positif bagi Perusahaan dan Karyawan
Ketika perusahaan peduli pada kesejahteraan psikologis karyawan, hasilnya tidak hanya terlihat pada peningkatan produktivitas, tetapi juga pada loyalitas, semangat kerja, dan citra positif perusahaan di mata publik.
Dengan pendekatan yang tepat dan sistematis, perusahaan tidak hanya membentuk lingkungan kerja yang sehat, tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk memperkuat ketahanan keluarga dan masyarakat secara luas.
Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: cpmh.psikologi.ugm.ac.id