PADANG PARIAMAN – Pada tahun 2009, sebuah kampung di Sumatera Barat mengalami nasib tragis yang membuatnya lenyap dalam semalam. Bukan karena kebijakan atau konflik, melainkan karena bencana alam yang tak terduga. Kampung ini tidak hanya dikenal sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai daerah penghasil buah manggis dan pepaya terbanyak di daerah Sumbar.
Lokasi Kampung yang Hilang: Nagari Tandikek, Padang Pariaman
Kampung yang hilang ini terletak di Nagari Tandikek, daerah yang terletak di sisi barat Gunung Singgalang dan masuk ke wilayah administrasi Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Nagari Tandikek memiliki reputasi sebagai daerah penghasil buah-buahan, terutama buah manggis dan pepaya, yang diekspor hingga ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan China.
Kehilangan Akibat Gempa Bumi 2009
Pada tanggal 30 September 2009, gempa bumi dengan kekuatan 7,9 skala Richter mengguncang Sumatera Barat. Gempa ini bukan hanya mengakibatkan kerusakan struktural, tetapi juga menyebabkan satu kampung di Nagari Tandikek amblas tertutup reruntuhan. Sayangnya, proses evakuasi tidak berjalan lancar dan menyebabkan jasad warga yang tertimbun tidak ditemukan.
Kuburan Massal dan Tragedi Meninggal Dunia
Dampak dari gempa tersebut sangat memilukan. Hampir 90% warga kampung ini tertimbun oleh longsor, dan sekitar 100 orang dinyatakan meninggal dunia. Tanah tempat kampung ini berdiri langsung menjadi kuburan massal bagi jasad yang tidak ditemukan. Proses evakuasi yang sulit dan cepatnya waktu membuat banyak warga yang tertimbun tidak dapat diselamatkan.
Dampak Terhadap Nagari Tandikek
Meskipun satu kampung hilang, Nagari Tandikek tetap menjadi pusat ekspor buah manggis dan pepaya terbanyak ke daerah Lampung, Jawa, dan Singapura. Ladang pertanian yang subur dan sumber air melimpah di daerah ini membuatnya tetap menjadi kontributor utama dalam industri buah-buahan Sumatera Barat.
Memori Tragis di Tengah Kemegahan Nagari Tandikek
Hilangnya satu kampung di Sumatera Barat, terutama di Nagari Tandikek, bukan hanya meninggalkan kekosongan fisik tetapi juga meninggalkan luka mendalam dalam sejarah daerah tersebut. Meskipun kehidupan di sana telah berlanjut, kenangan akan tragedi gempa 2009 dan kampung yang lenyap tetap menjadi bagian tak terhapuskan dari identitas Nagari Tandikek.(*)