RESPONRADIO.COM PADANG│Kuala Lumpur — Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tengah diterpa skandal besar usai FIFA mengungkap dugaan pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain asing. Investigasi FIFA, yang dipicu oleh laporan resmi Federasi Sepak Bola Vietnam, menemukan bahwa dokumen yang menyatakan para pemain memiliki keturunan Malaysia tidak sah.
Tujuh pemain yang terlibat adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. FAM mengklaim mereka memiliki kakek atau nenek kelahiran Malaysia, namun FIFA menyatakan tidak ada bukti valid yang mendukung klaim tersebut, sehingga disimpulkan telah terjadi pemalsuan dokumen kewarganegaraan.
Sebagai sanksi, FIFA menjatuhkan denda CHF 350.000 (sekitar Rp7,3 miliar) kepada FAM, serta larangan bermain di kompetisi internasional selama 12 bulan dan denda CHF 2.000 (Rp41 juta) untuk masing-masing pemain.
Skandal ini berawal dari program naturalisasi ambisius FAM yang diluncurkan pada akhir 2024, terinspirasi oleh keberhasilan Indonesia. Namun, program ini menuai kontroversi karena para pemain berasal dari negara dengan minim keterkaitan migrasi dengan Malaysia, seperti Argentina dan Brasil, serta belum memenuhi syarat legal naturalisasi menurut hukum Malaysia.
Puncaknya terjadi dalam laga uji coba melawan Vietnam pada Juni 2025, di mana Malaysia menang 4-0 dengan dua gol dicetak oleh pemain naturalisasi. Kemenangan tersebut memicu kecurigaan Vietnam dan mendorong penyelidikan oleh FIFA.
FAM menanggapi keputusan FIFA dengan menyangkal tuduhan pemalsuan dan menyatakan akan mengajukan banding. Namun, reputasi sepak bola Malaysia kini tercoreng, dan masa depan program naturalisasi timnas menjadi tanda tanya besar.
Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: www.bola.net