RESPONRADIO.COM PADANG│KABUPATEN AGAM — Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padangpanjang, Suaidi Ahadi, mengungkapkan bahwa sumur warga di kawasan Canduang dan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, mengalami kekeringan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Suaidi, laporan tersebut disampaikan oleh BPBD Agam, yang menemukan sumur-sumur warga mengering secara bersamaan sejak akhir September 2025, meski curah hujan normal.
“Saya mendapat laporan dari BPBD adanya kekeringan massal pada sumur warga di kawasan Canduang dan Ampek Angkek. Itu baru pertama kali ini terjadi,” ujarnya, Kamis (16/10).
Awalnya, BMKG menduga kekeringan tersebut disebabkan oleh aktivitas Gunung Marapi yang meningkat beberapa waktu terakhir. Namun setelah dilakukan pengecekan, lokasi kekeringan diketahui berdekatan dengan jalur Sesar Sianok, salah satu segmen aktif dari Patahan Besar Sumatra (Sumatra Fault System). “Setelah dicek, ternyata lokasi kekeringan itu dekat dengan jalur sesar Sianok,” kata Suaidi.
Sejak 13 Oktober hingga Kamis pagi ini (16/10) BMKG mencatat telah terjadi 47 kali gempa di wilayah Bonjol, Kabupaten Pasaman, dengan magnitudo antara 1,0 hingga 3,5.
Gempa-gempa ini berkaitan erat dengan aktivitas segmen utara Sesar Sianok. Segmen tersebut diidentifikasi sebagai salah satu bagian sesar dengan tingkat keaktifan tertinggi di Sumatera Barat.
Sesar Sianok memiliki rekam sejarah gempa besar, termasuk gempa Padang Panjang tahun 1926 dengan magnitudo M7,1 dan M7,2, serta gempa tahun 2007 dengan kekuatan M6,0 dan M6,1.
Suaidi menjelaskan, frekuensi gempa yang tinggi dapat menunjukkan dua kemungkinan, yakni gempa pendahulu (foreshock) sebelum gempa yang lebih kuat, atau proses relaksasi sesar menuju kestabilan.
Menanggapi kondisi tersebut, BMKG akan menggelar pertemuan dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk BPBD dan instansi teknis lainnya. “Kami akan segera rapat untuk membahas kondisi ini sebagai bagian dari langkah mitigasi,” jelas Suaidi.
Sekda Agam M Lutfi ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya akan menyikapi kondisi tersebut berkoordinasi dengan BMKG dan pihak terkait lainnya. “Saya akan koordinasi soal ini dengan BPBD agar ada langkah-langkah mitigasi,” katanya ketika dihubungi Padek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada pemerintah daerah yang berada di sepanjang jalur Sesar Sianok. Peringatan ini berisi anjuran untuk memperketat sosialisasi dan upaya mitigasi bencana kepada penduduk, terutama yang berdiam di area perbukitan dan tepi sungai, dengan tujuan menghindari dampak buruk lanjutan dari aktivitas gempa yang masih berlangsung di kawasan itu.

