Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Menjadi Salah Satu Bandara Tersibuk Di Wilayah Sumatera

RESPONRADIO.COM│PADANG PARIAMAN – Sejak menggantikan Bandara Tabing pada tahun 2005, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman menjadi salah satu bandara tersibuk di wilayah Sumatera.

Dengan peran pentingnya sebagai penghubung penerbangan domestik dan internasional, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) terus memperkuat posisinya dalam jaringan transportasi udara Indonesia.

Selain itu, BIM menyediakan akses mudah ke berbagai destinasi, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi local sebagai gerbang utama bagi wisatawan dan pelancong bisnis yang ingin menjelajahi Sumatera Barat.

Bandara Tabing, yang sebelumnya menjadi bandara utama di Sumatera Barat, kini difungsikan sebagai pangkalan udara setelah beroperasi lebih dari 60 tahun.

Keputusan untuk memindahkan fungsi komersialnya ke Bandara Minangkabau dilakukan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang dan kebutuhan infrastruktur yang lebih modern.

Fasilitas

BIM memiliki dua terminal dengan total luas mencapai 46.312 meter persegi.

Terminal tersebut dirancang untuk menampung lebih dari 6 juta penumpang per tahun, seiring dengan meningkatnya arus penumpang di Sumatera Barat.

Namun, sayangnya, terminal baru yang sudah selesai dibangun hingga kini belum difungsikan.

Sehingga saat ini BIM hanya mengoperasikan terminal lama yang memiliki kapasitas 2 juta penumpang per tahun

Meskipun demikian, fakta menunjukkan bahwa bandara ini melayani jumlah penumpang yang melebihi kapasitas terminalnya.

Pada hari-hari tertentu, penumpang yang melewati bandara ini jauh lebih banyak dari yang seharusnya ditampung, terutama pada musim liburan atau hari-hari besar.

Layanan Penerbangan

Berdasarkan data dari Flightradar24, Bandara Internasional Minangkabau mencatat sekitar 180 keberangkatan pesawat dalam satu minggu, dengan rata-rata 26 penerbangan per hari.

Bandara ini melayani berbagai rute penerbangan domestik dan internasional, menjadikannya sebagai salah satu pusat transportasi udara utama di Sumatera.

Setiap harinya, penerbangan pertama di bandara ini dimulai pada pukul 7 pagi, dan berakhir pada sekitar pukul 7.30 malam, dengan sejumlah maskapai yang melayani rute tersebut, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan AirAsia.

Prospek Pengembangan

Meskipun Bandara Minangkabau telah menjadi salah satu bandara tersibuk di Sumatera, masih terdapat potensi besar untuk pengembangannya.

Salah satu tantangan utama yang perlu diatasi adalah pengoperasian terminal baru yang saat ini belum difungsikan.

Dengan beroperasinya terminal baru, BIM akan mampu menampung lebih banyak penumpang dan meningkatkan kenyamanan serta pelayanan bagi pengguna jasa bandara.

Meskipun terdapat beberapa tantangan seperti kapasitas terminal yang terbatas, potensi pengembangan bandara ini sangat besar.

Sumber: www.timenews.co.id

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?