RESPONRADIO.COM PADANG│JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan mantan Menteri Perhubungan RI periode 2014–2016, Ignasius Jonan, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (3/11/2025). Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut diisi dengan diskusi mendalam mengenai berbagai program pemerintah, terutama yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Usai pertemuan, Jonan menjelaskan bahwa kedatangannya bukan dalam kapasitas jabatan, melainkan sebagai warga negara yang ingin berbagi pandangan dan memberikan masukan kepada Presiden.
“Kami sebenarnya minta waktu untuk sharing sebagai rakyat, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini. Puji Tuhan, beliau berkenan untuk mendengarkan, berdiskusi, serta menerima beberapa masukan,” ujar Jonan kepada awak media di halaman Istana Merdeka.
Jonan menilai berbagai program prioritas Presiden Prabowo membawa dampak positif bagi masyarakat kecil dan mendorong pemerataan ekonomi nasional. Ia menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih), dan Sekolah Rakyat sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap keadilan sosial.
“Program-program yang sifatnya kerakyatan seperti MBG, Kopdes Merah Putih, dan Sekolah Rakyat itu, menurut saya, punya multiplier effect ekonomi yang secara perlahan akan tumbuh,” ungkap Jonan.
Mantan Dirut PT KAI itu menambahkan, penyempurnaan berbagai program sosial memerlukan waktu dan proses yang berkelanjutan.
“Kalau diminta sempurna dari awal tentu tidak mungkin, tapi perbaikannya berjalan pelan-pelan. Saya lihat sejauh ini sudah di arah yang benar,” tuturnya.
Selain membahas program kerakyatan, Jonan juga mengapresiasi kiprah Presiden Prabowo dalam diplomasi luar negeri dan penguatan peran BUMN dalam mendukung agenda pembangunan nasional.
“Kami juga berbagi pandangan tentang peran beliau di diplomasi luar negeri yang sangat aktif, serta dorongan terhadap BUMN agar semakin berpartisipasi untuk bangsa dan negara,” pungkas Jonan.
Pertemuan tersebut dinilai mencerminkan keterbukaan Presiden Prabowo terhadap masukan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh profesional dan mantan pejabat negara, dalam upaya memperkuat arah kebijakan pembangunan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan.

