RESPONRADIO.COM PADANG│SUMATERA BARAT – Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), kembali mengalami erupsi pada pagi ini. Ketinggian kolom abu vulkanik tercatat mencapai 300 meter diatas puncak gunung.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, menjelaskan erupsi kali ini terjadi pukul 08.46 WIB.
“Gunung Marapi kembali mengalami erupsi pagi ini. Letusan disertai lontar abu vulkanik dengan ketinggian lebih dari 300 meter dari atas puncak,” kata Teguh Purnomo.
Berdasarkan catatan pos pemantau, erupsi terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 1,8 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 12 detik.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 1,8 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 12 detik,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa abu vulkanik yang berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terpantau mengarah ke timur laut. “Kolom abu teramati berwarna putih hinggga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut,” katanya.
Menurutnya, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II waspada, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati dan beraktivitas 3 kilometer dari arah kawah. Masyarakat juga diminta mewaspadai aliran banjir lahar dingin yang dapat terjadi dari sungai yang berhulu dari Gunung Marapi.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar,” ungkapnya.
Kemudian, saat terjadi hujan abu masyarakat juga diimbau menggunakan masker dan melindungi mata dengan kulit. Serta masyarakat juga diminta mengamankan stok sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu Gunung Marapi.
“Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar (masyarakat) mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,” tutup Teguh.
Sumber : www.detik.com