RESPONRADIO.COM PADANG│PADANG PARIAMAN – Semarak budaya dan religiusitas kembali akan menghiasi Kabupaten Padang Pariaman. Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang jatuh pada 5 September 2025 (12 Rabiul Awal), Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman siap menggelar Festival Maulid Akbar di Masjid Raya Kantor Bupati, Parikmalintang.
Festival ini bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan bagian penting dari Program 100 Festival Padang Pariaman yang terus digulirkan Pemkab sebagai upaya mengangkat tradisi lokal dan mempererat jalinan sosial masyarakat.
Dalam rapat persiapan yang digelar Jumat (22/8/2025) di Pandopo Bupati, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) menegaskan bahwa Festival Maulid Akbar akan menjadi peringatan Maulid Nabi di seluruh Padang Pariaman.
“Festival ini harus digerakkan secara bergotong royong. Libatkan ulama, ninik mamak, unsur pemerintah, swasta hingga organisasi kemasyarakatan. Setelah itu, kegiatan Maulid akan berlanjut di masjid dan surau nagari,” tegas JKA.
Sekda Padang Pariaman, Rudi Repenaldy Rilis, mengatakan persiapan teknis, tema, dan susunan acara akan dimatangkan dalam rapat lanjutan bersama seluruh unsur yang terlibat.
Berbeda dengan peringatan Maulid di banyak daerah lain yang umumnya berfokus pada ceramah, tradisi Maulid di Padang Pariaman berlangsung lebih meriah dan sarat nilai-nilai kebersamaan.
Warga akan melaksanakan tradisi seperti:
- Malamang – gotong royong memasak lemang sebagai simbol keberkahan
- Badikie – pembacaan syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW
- Bungo Lado – pohon uang untuk pembangunan masjid
- Makan Bajamba – makan bersama dalam satu wadah sebagai wujud syukur dan mempererat silaturahmi
- Salawaik Dulang – seni tutur yang mengisahkan sejarah Nabi Muhammad SAW
Perayaan Maulid ini biasanya berlangsung selama tiga bulan, sejak Rabiul Awal hingga Jumadil Awal, secara bergilir di berbagai surau dan masjid di nagari-nagari.
Melalui Festival Maulid Akbar, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berharap semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW terus terjaga, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.
“Festival ini bukan hanya soal seremoni, tapi bagian dari ikhtiar kita menghidupkan tradisi, mempererat ukhuwah, dan membangun Padang Pariaman yang religius dan berbudaya,” tutup Bupati JKA.
Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: Kominfo Pemkab Padang Pariaman

