RESPONRADIO.COM PADANG│SUMATERA BARAT- Pembangunan GOR Pauh yang terletak di Kota Pariaman hingga saat ini masih terbengkalai. Padahal, proyek tersebut sudah memakan anggaran miliaran rupiah.
Sejak diserah terimakan dari Pemkab Padang Pariaman ke Pemko Pariaman, Gor Pauh tidak banyak mengalami perubahan wajah, meski anggaran sering dikucurkan untuk merenovasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pariaman Desmaniar menjelaskan, pendanaan menjadi sumber masalah renovasi gedung tersebut stagnan hingga saat ini.
Terkait waktu terakhir renovasi sarana dan prasarana olahraga yang berlokasi tidak jauh dari pinggir pantai tersebut, Desmaniar mengaku tidak ingat persis kapan terkahir ada pengerjaan. Namun dia memastikan bahwa bangunan tersebut sudah lama terbengkalai.
Ia mengatakan secara umum sejak Pandemi Covid-19 melanda hingga saat ini nyaris tidak ada lanjutan pembangunan fisik di Kota Pariaman, sehingga banyaknya pembangunan mangkrak disebabkan oleh hal tersebut.
“Seperti Gor Raja Bujang, Gor Pauh sejak Covid itukan dana kita terbatas, Youth center yang di Rawang dan Rumah Sakit kan juga seperti itu,” tuturnya.
Realitas tersebut berbeda dengan sebelum Pandemi Covid melanda. Yang mana disampaikannya pada saat itu pembangunan di Kota Pariaman berjalan lancar.
“Sebelum Covid rasanya aman aman saja kan. Namun sejak itu memang dana yang DAU, DAK kita terbatas,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini mustahil pembangunan fisik terbengkalai itu dapat dilanjutkan, mengingat minimnya alokasi dana yang ada di Pemko Pariaman.
Dia berujar, untuk rutinitas pemeliharaan saja Pemko sudah kewalahan mensiasatinya agar pemeliharan bangunan gedung dan infrastruktur lainnya dapat dilaksanakan sesuai dengan semestinya.
“Untuk pemeliharaan saja, itu pun masih tersendat sendat, itupun hanya untuk seadanya kan dilaksanakan,” terangnya.
Terkait bangunan tersebut masih layak untuk dilanjutkan atau tidak, ia belum bisa memastikan, namun dikatakannya secara teknis apabila suatu bangunan sudah lama terhenti maka perlu dilakukan penilaian secara teknis oleh tim yang berkompeten di bidangnya.
“Kan ada penilaiannya, pembagunan tersebut apakah masih layak untuk dilanjutkan. Kalau biasanya kalo pembangunan yang telah sekian tahun mangkrak itu ada review desainnya.” Ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Pariaman , Kanderi menegaskan bahwa semua sarana dan prasarana pendidikan dan olahraga di Kota Pariaman pengelolaannya ada di dinas yang dikepalainya.
Ia menyatakan sebahagian pembangunan sarana dan prasarana tersebut belum diselesaikan secara tuntas. Bahkan menurutnya sarana dan prasarana tersebut masih banyak kekurangan baik itu fisik maupun prasarana penunjang lainnya.
“Pembangunannya belum 100 persen termasuk sarana dan prasarana penunjang., tentu perlu pembangunan lanjutan kalau memang ini mau kita manfaatkan,” ujar dia.
Ia menjelaskan, permasalahan terhentinya pembangunan tersebut hingga saat ini karena memang tahapan pembangunannya yang telah selesai, untuk itu bilamana ingin dilanjutkan kembali perlu penganggaran kembali dari Pemko Pariaman.
“Terhentinya karena memang tahapanya selesai sampai disitu,” jelasnya.
Terkait rencana lanjutan pembangunan sarana dan prasarana yang terbengkalai ini, Kanderi belum bisa memastikan karena terkendala penganggaran dari APBD Kota Pariaman yang defisit.
Dari pantauan dilokasi, bangunan yang diserah terimakan oleh Pemkab Padang Pariaman ke Pemko Pariaman tersebut saat ini dalam kondisi memperhatikan.
Meski sudah beberapa kali dilakukan renovasi, namun hingga saat ini gedung tersebut belum pernah dipergunakan sebagaimana layaknya.
Sebagian atap terlihat jebol, begitu pun bahagian lantai dan dinding. Rumput liar dihalaman sudah nyaris rata, begitu juga di lantai bagian dalam terlihat sudah tidak lagi terurus.
Sumber : infosumbar.net