OJK: Sektor Keuangan Sumbar Tetap Stabil, Meski Pertumbuhan Melandai

RESPONRADIO.COM, PADANG – Perkembangan jasa keuangan di Sumatera Barat (Sumbar), khususnya sektor perbankan, pada kuartal III tahun 2025 tercatat tetap berada dalam kondisi stabil. Meski demikian, sejumlah indikator menunjukkan pertumbuhan yang sedikit melandai dibandingkan kuartal II. Menurut data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perlambatan tersebut masih berada dalam batas normal.

Kepala OJK Provinsi Sumbar, Roni Nazra saat Afternoon Tea dengan Jurnalis Media Sumbar di Padang, menyampaikan bahwa Tren serupa juga terjadi pada periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 dan 2024, kuartal III juga menunjukkan pola penurunan pertumbuhan, baik pada penyaluran kredit maupun dana pihak ketiga (DPK).

Kendati demikian, indikator perbankan lainnya tetap menunjukkan performa yang solid. Secara umum, sektor jasa keuangan dinilai berada dalam kondisi baik dan tetap stabil memasuki akhir tahun 2025 ini. Ia menjelaskan bahwa perbankan memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi daerah. Total aset perbankan hingga September 2025 tercatat sebesar Rp83,82 triliun, tumbuh 0,50 persen (YOY). Penyaluran kredit juga meningkat menjadi Rp73,22 triliun, atau tumbuh 0,37 persen (YOY)

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit UMKM Kontraksi Tipis

Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp58,49 triliun atau tumbuh 3,32 persen (YOY). Meski rasio kredit bermasalah (NPL) naik dari 2,35 persen menjadi 2,72 persen, Roni menegaskan bahwa tingkat risiko masih berada dalam kategori terjaga.

Pada sektor UMKM, perbankan menyalurkan kredit sebesar Rp31,32 triliun atau 42,77 persen dari total kredit. Namun, angka tersebut mengalami kontraksi tipis sebesar 1,15 persen (YOY). Menanggapi hal ini, ia menekankan kembali peran penting perbankan dalam mendukung pembiayaan usaha masyarakat.

“OJK mendorong perbankan untuk terus memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM agar pertumbuhan ekonomi masyarakat tetap terjaga dan inklusif,” ujarnya saat ditemui media di Padang, Selasa (18/11/2025).

Pasar Modal Makin Membaik, Investor Muda Mendominasi

Kinerja pasar modal menunjukkan perbaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi pasar yang tengah mengalami tren naik secara berkelanjutan, didorong oleh optimisme investor dan perkembangan ekonomi yang menguat.

Roni menjelaskan bahwa pertumbuhan jumlah investor pun tercatat terus membaik. Namun, sebagian besar investor baru masih didominasi kalangan muda, terutama pelajar dan mahasiswa. Meski nilai portofolio mereka relatif kecil, potensi pertumbuhan di masa depan, dinilai sangat besar. Menurutnya, generasi muda tersebut merupakan calon investor potensial yang akan berperan penting dalam memperkuat basis investor domestik di tahun-tahun mendatang.

OJK terus Dorong Penguatan Ekosistem Keuangan untuk Topang Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Sektor jasa keuangan dinilai memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap daerah. Hal ini sejalan dengan fungsi industri keuangan yang bergerak mengikuti dinamika ekonomi di wilayah tempat mereka beroperasi.

Menurutnya, kinerja lembaga jasa keuangan tidak dapat dilepaskan dari kondisi ekonomi daerah. “Jika mereka berada di suatu daerah yang pertumbuhan ekonominya tidak baik, maka pertumbuhan bisnis mereka juga pasti akan terpengaruh,” jelasnya.

Untuk memperkuat ekosistem ekonomi daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menginisiasi sejumlah program yang bertujuan mendukung para pelaku ekonomi, khususnya sektor UMKM. Langkah ini diharapkan mampu memicu peningkatan aktivitas usaha serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.

Ia menambahkan bahwa beberapa bank telah menyiapkan strategi baru untuk tahun depan. Kebijakan tersebut akan diarahkan pada peningkatan penyaluran kredit kepada masyarakat kecil, sehingga porsi pembiayaan produktif dapat tumbuh lebih besar dibanding tahun ini. (SLV)

Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: Respon Radio