Presiden Prabowo Murka: Tindak Tegas Polisi Lindas Ojol hingga Tewas, Perintahkan Usut Tuntas

RESPONRADIO.COM PADANG│JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan duka mendalam sekaligus kemarahan atas insiden tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang diduga dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob saat unjuk rasa di Jakarta, Kamis malam (28/8).

Dalam pernyataan resminya pada Jumat (29/8), Prabowo menyebut insiden tersebut sebagai tindakan yang “berlebihan” dan “tidak dapat diterima”. Ia langsung memerintahkan pengusutan menyeluruh dan transparan terhadap aparat yang terlibat.

“Saya sangat terkejut dan kecewa atas tindakan petugas yang melampaui batas. Saya sudah perintahkan agar peristiwa ini diusut tuntas dan petugas yang terbukti bersalah harus dihukum sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tegas Prabowo dalam pernyataan video yang dirilis ke publik.

Affan Kurniawan (21) dilaporkan menjadi korban dalam kericuhan unjuk rasa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Dalam video yang viral di media sosial, Affan terlihat tersungkur setelah diterjang rantis Brimob. Tragisnya, kendaraan tak berhenti—justru terus melaju dan melindas tubuh Affan.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tak tertolong.

Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa negara tidak akan lepas tangan. Ia menjamin perhatian dan dukungan bagi keluarga korban, termasuk orang tua dan kerabat dekat Affan.

“Pemerintah akan hadir dan memberikan jaminan kehidupan bagi keluarga almarhum. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan negara,” ucapnya.

Dalam pernyataannya, Prabowo turut mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi. Ia menyebut ada pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan dan mengacaukan stabilitas nasional.

“Aspirasi boleh disampaikan, tapi harus tertib. Jangan sampai rakyat kita dimanfaatkan oleh unsur-unsur yang ingin membuat kekacauan,” kata Presiden.

Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah siap membuka ruang dialog dan memperbaiki kekurangan yang ada.

“Kami mendengar. Kami terbuka. Tapi mari kita lakukan semua dengan damai dan beradab,” tutupnya.

 

Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: cna.id