RESPONRADIO.COM PADANG│TIPS – Pada abad 21, Indonesia menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Dalam menghadapi perkembangan tersebut, salah satu kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan komunikasi. Dalam hal ini peran guru tidak hanya pemberi informasi tetapi juga sebagai pendorong siswa agar dapat membangun sendiri pengetahuannya melalui berbagai aktivitas termasuk dengan cara berkomunikasi. Melalui komunikasi terdapat proses penyampaian pertanyaan, ide dan solusi secara lisan maupun tulisan yan digunakan dalam berbagai situasi sehingga dengan berkomunikasi dengan baik.
Siswa diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan memperoleh, mengolah, memanfaatkan informasi, berinteraksi dengan masyarakat dan menyelesaikan masalah secara sistematis dan menginterpretasikannya ke dalam bahasa lisan dan tulisan yang mudah di pahami yang diperlukan untuk bertahan hidup bahkan membangun peradapan pada keadaan yang selalu berubah dan kompetitif. Kemampuan komunikasi juga merupakan kemampuan mendasar yang harus dikuasai siswa dalam bermatematika. Hal ini sejalan dengan Permendiknas no 22 tahun 2006 yang menjelaskan tentang tujuan dari pembelajaran matematika bahwa siswa dapat mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Seringkali siswa kesulitan dalam menentukan masalah dan tahapan-tahapan yang harus dipilih dalam mencari penyelesaiannya dan pola-pola yang dapat di eksplorasi. Siswa lebih senang diberikan soal berupa symbol dan angkaangka sehingga langsung tahu apa yang akan dicari tanpa menginterprestasikan soal terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran matematika yang didapatkan siswa di sekolah tidak diperoleh melalui eksplorasi matematik tetapi melalui pemberitahuan(ceramah). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seorang guru harus memahami komunikasi matematis seta mengetahui aspek-aspek atau indikator-indikator dari komunikasi matematis, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran matematika perlu dirancang sebaik mungkin agar tujuan mengembangkan kemampuan komunikasi matematis bisa tercapai.
- Kemampuan Komunikasi Matematis : NCTM menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan untuk mengorganisasi pikiran matematika, mengkomunikasikan gagasan matematika secara logis dan jelas kepada orang lain, menganalisis dan mengevaluasi pikiran matematika dan strategi yang digunakan orang lain, dan menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide-ide secara tepat. Kemampuan komunikasi matematika adalah kemampuan dalam menyampaikan gagasan/ide matematika, baik secara lisan maupun tulisan serta kemampuan memahami dan menerima gagasan/ ide matematika orang lain secara cermat, analisis, kritis, dan evaluatif untuk mempertajam pemahaman.
- Peran Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis: Guru merupakan bagian penting yang turut andil dalam menciptakan komunitas matematika di kelas. Berbagai cara bisa dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa, adalah sebagai berikut:
-
- Merancang Pembelajaran berupa pemilihan metode, pendekatan, strategi, dan model pembelajaran yang meningkatakan intensitas interaksi guru dengan siswa dan antar siswa dengan cara membuat kelompok-kelompok kecil dalam mengerjakan soal pemecahan masalah.
- Memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi guru merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sehingga siswa terdorong belajar dengan kemauan sendiri, menjawab pertanyaan disertai dengan alasan yang relevan, dan mengomentari pernyataan matematika yang diungkapkan siswa sehingga siswa menjadi memahami konsepkonsep matematika dan argumennya bermakna.
- Menyeleksi tugas-tugas yang akan diberikan.
- Mengukur kemampuan matematis siswa melalui pemberian soal uraian
Sumber
Amran Hapsan, Strategi Think Talk Write dalam Pembelajaran Matematik,(Indonesia: CV.AA.Rizky, 2021).
Siti Nur Rohmah, Strategi Pembelajaran Matematik,(Indonesia: UAD Press, 2021).
Dessy Noor Ariani, Strategi Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis,(MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Vol.3, No 1, Oktober 2017. mengukur kemampuan matematis siswa melalui pemberian soal uraian.