RESPONRADIO.COM PADANG│TIPS –Aerophobia, atau ketakutan saat naik pesawat terbang terjadi pada beberapa orang karena membaca berita buruk pesawat komersil yang jatuh, atau terbang dalam turbulensi yang meningkat.
Dikutip dari laman Business Insider, Senin, pensiunan kapten maskapai penerbangan dan terapis fobia penerbangan Tom Bunn memberikan kiat mengatasi rasa tidak nyaman saat terbang maupun saat mendarat.
Bunn mengatakan seseorang takut untuk naik pesawat terbang dan berada dalam ketinggian karena kurangnya perasaan memegang kendali.
Hal tersebut juga didukung oleh Prerna Menon, seorang terapis di New York City, yang mengatakan lepas landas, mendarat, dan turbulensi parah dapat memperparah perasaan tak berdaya itu.
“Sekarang respons melawan-atau-lari telah diaktifkan, dan Anda terkurung di kursi, Anda tidak benar-benar mampu menghilangkan kecemasan itu,” kata Menon.
Untuk penumpang yang cemas, dapat memilih tempat duduk yang lebih dekat ke depan atau di atas sayap yang dapat melihat ke luar. Sementara seorang pelatih kecemasan Paul Tizzard juga merekomendasikan duduk di bagian tengah pesawat.
Selain itu, Bunn mengatakan jangan mencoba untuk terbang terus menerus untuk keluar dari fobia karena menurutnya aerofobia berbeda.
“Untuk banyak fobia, pengobatannya melibatkan semacam terapi pemaparan bertahap, Aerofobia berbeda karena Anda terbang atau tidak, Begitu Anda menjadi sensitif karena tidak bisa mengendalikan diri dan bisa melarikan diri, Anda hanya akan memperburuknya,” kata Bunn.
Sebaliknya, ia mengatakan yang terbaik adalah memulai sekecil mungkin, membagi setiap bagian penerbangan menjadi bagian-bagian kecil misalnya melihat pesawat lepas landas. Bunn juga menyarankan untuk bekerja sama dengan seseorang yang dirasa nyaman untuk melihat terminal dan pesawat untuk memberikan efek menenangkan.
Menon juga mengatakan paparan terhadap gambar pesawat yang lebih netral, terutama dibandingkan dengan video-video yang meresahkan di media sosial, dapat membantu.
“Jika rasa takut Anda terhadap penerbangan sangat parah, disarankan mengambil langkah-langkah kecil seperti pergi bersama orang terkasih ke bandara,” kata Menon.
Cara lain yang disarankan Bunn adalah melibatkan penggunaan indra fisik untuk mengalihkan perhatian agar lebih tenang.
Bunn menyarankan latihan grounding 54321 , yaitu identifikasi lima hal yang dapat dilihat, empat hal yang dapat disentuh, tiga hal yang dapat didengar, dua hal yang dapat dicium, dan satu hal yang dapat dirasakan.
Sementara Menon mengatakan aktivitas kecil taktil, seperti merajut, menggambar, atau bermain fidget toy dapat mengantisipasi rasa gugup.
“Melibatkan berbagai indra memungkinkan kita untuk memusatkan pikiran dan tubuh kita pada momen saat ini,” ujar Menon.
Menon juga merekomendasikan pola pernapasan 4-7-8, yaitu menarik napas selama empat detik, tahan selama tujuh detik, dan hembuskan napas selama delapan detik.
Mengembuskan napas lebih lama daripada menghirup napas adalah triknya untuk menenangkan sistem saraf. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari trik ini, Menon mengatakan sebaiknya dilakukan beberapa kali sebelum menaiki pesawat, dan juga saat baru saja duduk.
Jika Anda tiba-tiba mengalami aerofobia saat dewasa, Bunn mengatakan ada baiknya untuk melihat pemicu stres lain dalam hidup terutama yang membuat merasa tidak berdaya.
Sumber: Antaranews.com