RESPONRADIO.COM | NASIONAL – KTT Khusus Perayaan Kemitraan ASEAN-Australia ke-50 yang diselenggarakan di Melbourne pada tanggal 4 hingga 6 Maret 2024, menjadi tonggak emas bagi hubungan regional antara ASEAN dan Australia. Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti pentingnya kerja sama ekonomi, transisi energi, dan transformasi digital untuk mewujudkan hubungan yang semakin menguntungkan di masa depan.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa kedua belah pihak berbagi visi terhadap stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo Pasifik. Dalam laporannya, Australia memproyeksikan ASEAN sebagai economic powerhouse yang dapat mencapai peringkat ke-4 dunia pada tahun 2040. Presiden Jokowi pun mendorong penguatan kerja sama ekonomi dalam tiga bidang utama.
Baca Juga : Facebook dan Instagram Down, Pengguna Kewalahan di Seluruh Dunia
Pertama, penguatan integrasi ekonomi ASEAN dan Australia melalui investasi, perdagangan, dan implementasi ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP). Presiden Jokowi mengajak Australia untuk meningkatkan investasi di Asia Tenggara dan membuka peluang investasi yang lebih luas dari ASEAN ke Australia. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat keterlibatan ekonomi kedua pihak.
Kedua, percepatan transisi energi menjadi fokus penting dalam upaya menuju ekonomi hijau. ASEAN telah menetapkan “ASEAN Strategy for Carbon Neutrality” pada tahun 2023. Dan Presiden Jokowi mengajak Australia untuk memberikan dukungan dalam bentuk investasi dan transfer teknologi. Dalam konteks ini, pembangunan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN menjadi dorongan utama.
Ketiga, kerja sama transformasi digital. Dengan dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) pada tahun sebelumnya, Presiden Jokowi mendorong Australia untuk mendukung transformasi digital di ASEAN melalui pengembangan keterampilan, berbagi pengetahuan, dan kemitraan publik dan privat yang kuat.
Perayaan Kemitraan ASEAN-Australia ke-50: Presiden Jokowi Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi, dan Transformasi Digital
Pertemuan ini berhasil menyepakati “ASEAN-Australia Leaders’ Vision Statement” sebagai panduan strategis untuk meningkatkan hubungan kemitraan di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi kawasan. Selain itu, Australia mengumumkan dua inisiatif, yaitu pendirian ASEAN-Australia Center dan penambahan beasiswa sebagai bentuk komitmen lebih lanjut terhadap kemitraan.
Sebagai pendukung dialog dan kerja sama di tingkat regional, Australia telah menjadi mitra penting bagi ASEAN selama lebih dari 50 tahun. Dengan peningkatan status menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP) pada tahun 2021, Australia semakin terlibat dalam berbagai mekanisme ASEAN-led. Seperti East Asia Summit dan ASEAN Regional Forum. Serta menjadi anggota dalam blok perdagangan terbesar dunia, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Baca Juga : Tren Melonjak, Suara PSI dalam Pemilu 2024: Analisis dan Respon
Total perdagangan antara ASEAN dan Australia mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir, mencapai USD100,51 miliar di tahun 2022. Bahan bakar, kendaraan bermotor, dan mesin menjadi produk unggulan ekspor ASEAN. Sementara Australia mengekspor bahan bakar, sereal, dan mutiara ke pasar ASEAN.
Rangkaian acara KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, selain Leaders’ Plenary dan Retreat. Juga melibatkan sektor bisnis, konferensi SME, dialog pemimpin muda, forum iklim dan energi bersih, serta konferensi kerja sama maritim. Kehadiran delegasi Indonesia yang turut mendampingi Presiden Jokowi mencerminkan komitmen penuh Indonesia terhadap pengembangan hubungan ASEAN-Australia yang lebih kokoh dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.(*)