PADANG PARIAMAN – Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman, Armaidi Tanjung, menegaskan bahwa pelajar harus menjauhkan diri dari perbuatan hubungan seksual pranikah. Pernyataan ini disampaikan dalam acara sosialisasi dihadapan siswa/siswi SMA Negeri 1 Lubuk Alung. Di masjid sekolah SMAN 1 Lubuk Alung pada Jumat (19/1/2024).
Armaidi mengungkapkan bahwa pengaruh digital dan penggunaan gawai yang memudahkan akses terhadap tayangan yang tidak senonoh. Dapat menggoda siswa/siswi untuk melakukan perbuatan yang belum waktunya. Ia menyoroti data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman, yang menunjukkan peningkatan kasus HIV pada pasien berusia 15 hingga 24 tahun.
“Pada tahun 2021, ada 13 pasien terinfeksi HIV, tahun 2022 meningkat menjadi 20 orang, dan tahun 2023 mencapai 53 orang. Kondisi ini sangat patut menjadi perhatian serius,” kata Armaidi, yang juga penulis buku “Free Seks No, Nikah Yes.”
Armaidi menambahkan bahwa menurut dokter, pasien baru bisa dideteksi terinfeksi HIV setelah 5 hingga 10 tahun berhubungan seks dengan individu yang sudah terinfeksi. Oleh karena itu, ia mengingatkan siswa untuk tidak merusak masa depan mereka dengan kesenangan sesaat yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan.
Pentingnya Menjauhi Seks Pranikah untuk Masa Depan Gemilang
Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman dalam mencegah perilaku seksual menyimpang dan dampaknya. Armaidi mengingatkan siswa agar tidak tergoda oleh rayuan gombal yang mengatasnamakan cinta. Dan ia menyampaikan pesan agar menjaga tiga bagian tubuh sensitif: mulut, dada, dan bagian bawah.
Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman sendiri dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Padang Pariaman nomor 319/KEP/BPP/2022, tertanggal 19 Agustus 2022. Pengurusnya dilantik oleh Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, SE, MM, pada 30 November 2023 di PMT Prof. Hamka Batang Anai.
Kepala SMAN 1 Lubuk Alung, Arizon, M.Pd, menyampaikan terima kasih atas sosialisasi yang disampaikan oleh FKS Padang Pariaman. Dia berharap materi tersebut dapat membantu siswa/siswi untuk tidak terjerumus dalam perbuatan terlarang. Baik dari segi agama, sosial, kesehatan, maupun kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Arizon juga menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada anak-anak setelah mereka tamat dan pindah ke kota untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Anak-anak tersebut harus diberitahu tentang hikmah pelarangan mendekati zina, baik untuk diri mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Respon Radio mengabarkan Acara sosialisasi dihadiri oleh wakil sekolah, majelis guru, dan seluruh siswa/siswi SMAN 1 Lubuk Alung. Sebagai penutup, Armaidi menyerahkan buku kepada lima orang siswa/siswi yang aktif bertanya selama acara berlangsung.(*)