RESPONRADIO.COM PADANG│AGAM. Pemulihan pasca bencana terus dilakukan di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sejumlah pihak terlibat dalam kegiatan kemanusiaan yang digelar pada Rabu, 18 Desember 2025, sebagai bentuk respons cepat terhadap dampak bencana yang melanda wilayah tersebut. Kegiatan ini menyasar masyarakat terdampak dengan berbagai layanan dasar guna mempercepat proses pemulihan.

Kegiatan pemulihan pasca bencana ini diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek). Pelaksanaannya dilakukan secara kolaboratif bersama sejumlah perguruan tinggi di Kota Padang, yakni Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Andalas (Unand), dan UIN Imam Bonjol Padang. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon) Padang.
Berbagai bentuk bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak, antara lain pembagian logistik kebutuhan pokok, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis,

penyediaan fasilitas sanitasi serta air bersih, hingga penanganan psikologis bagi anak-anak melalui program trauma healing.
Seluruh layanan tersebut bertujuan untuk menjawab kebutuhan mendesak warga pascabencana, baik dari sisi fisik maupun mental.
Kegiatan dilaksanakan di tiga titik lokasi di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, serta diperluas ke Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tingkat kerusakan dan kebutuhan masyarakat yang masih tinggi akibat bencana yang terjadi sebelumnya.

Guru Besar ITB, Prof. Dr. apt. Ilma Nugrahani, S.Farm., M.Si., memimpin langsung kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan cepat tanggap ini dapat menutup sejumlah permasalahan mendasar yang dihadapi korban bencana secara cepat dan tepat. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat harus terus diperkuat agar Sumatera Barat, khususnya wilayah terdampak bencana, dapat segera pulih dan bangkit kembali.
Senada dengan Prof. Ilma, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof. Dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH., FRSPH., menyampaikan bahwa kehadiran tim relawan di lokasi bencana bertujuan untuk memberikan penguatan moral kepada para korban agar mereka merasa tidak sendiri dalam menghadapi musibah tersebut. “Selain itu, layanan kesehatan yang diberikan turut membantu masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, sehingga seluruh elemen dapat saling menguatkan dan bersama-sama melewati masa sulit akibat bencana ini.” pungkasnya.
Sementara itu, seorang warga Jorong Subarang Aia, Nagari Salareh Aia Timur, Jon, menyambut baik pelaksanaan kegiatan pemulihan pascabencana tersebut. Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih banyak warga yang mengalami trauma dan belum berani kembali tinggal di rumah masing-masing. Bahkan, anaknya yang masih berusia batita kerap merasa ketakutan setiap kali mendengar suara pesawat atau helikopter, karena mengingatkan pada bunyi dahsyat saat bencana terjadi.

Jon juga berharap pemerintah dapat segera membangun kembali jembatan di jorongnya dengan konstruksi yang lebih tinggi, serta memperbaiki jaringan irigasi yang hancur akibat bencana. Menurutnya, pemulihan infrastruktur tersebut sangat penting agar masyarakat dapat kembali bertani dan memulai kembali kehidupan mereka, mengingat bantuan dari berbagai pihak bersifat sementara.
“Bencana ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih mencintai dan menghormati alam. Alam memiliki kekuatan besar yang dalam sekejap mata dapat menghilangkan segalanya apabila tidak dijaga dengan bijaksana,” tutupnya. (SL)
Naskah & Editor: Tim Respon Radio

