PADANG PARIAMAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat dan angin kencang yang dapat memicu bencana hidrometeorologi hingga akhir tahun 2023.
Desindra Deddy Kurniawan, Kepala BMKG Minangkabau, menjelaskan bahwa analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya pola arus angin dari Timur Laut pada lapisan 3.000 kaki dari permukaan laut. Daerah pertemuan arus angin (konfluen) yang memanjang di bagian Tengah Sumatera, bersama dengan proses konvektif di daerah Bukit Barisan, meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensif di Sumatera Barat. “Peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan dapat menyebabkan cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” kata Desindra dalam rilis resmi, Kamis (28/12/2023).
Kabupaten/kota di Sumatera Barat yang berada dalam kondisi Siaga termasuk Kabupaten Limapuluh Kota dan Agam, sementara kondisi Waspada melibatkan Kabupaten Sijunjung, Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Kota Padang, Sawahlunto, dan Payakumbuh. Imbauan ini menjadi lebih penting mengingat masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, di mana pergerakan masyarakat meningkat, termasuk ke objek-objek wisata di daerah rawan bencana seperti banjir dan longsor.
Desindra menekankan agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama selama puncak musim hujan di Sumbar yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun. Dia mendorong agar masyarakat mengenali titik-titik rawan bencana di daerah yang akan dikunjungi atau dilalui. “Masyarakat harus memperbarui informasi cuaca sebelum memulai perjalanan, mencari lokasi aman saat hujan intens dan berkepanjangan, serta selalu mengikuti petunjuk dari petugas kebencanaan,” imbaunya.
Informasi cuaca dan peringatan dini Sumatera Barat dapat diakses melalui media sosial @bmkgminangkabau (Instagram), infoBMKG (android), dan juga melalui layanan pesan WhatsApp di nomor 081268125907. Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.(*)