Mengenal Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung di Sumatera Barat

Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung, yang terletak di Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, adalah salah satu destinasi yang mempesona di Indonesia. Desa ini bukan hanya sekadar objek wisata biasa, tetapi juga merupakan sebuah tempat yang memadukan kekayaan budaya Minangkabau yang mendalam dengan keindahan alam yang menakjubkan. Mari kita menjelajahi daya tarik dan pesona yang dimiliki oleh Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung.

Sejarah dan Lokasi

Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung terletak di wilayah Nagari Sijunjung, yang memiliki sejarah panjang yang bermula sejak abad ke-14. Wilayah ini terdiri dari Jorong Koto Padang Ranah dan Tanah Bato, yang merupakan bagian integral dari perjalanan historis kerajaan Pagaruyung. Desa ini adalah bagian yang masih mempertahankan keaslian sepanjang perjalanan sejarah kerajaan tersebut. Selain bersejarah, Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung juga terletak di dalam kawasan Geopark Ranah Minang Silokek, sehingga selain kekayaan budayanya, desa ini juga menawarkan keindahan alam yang memukau.

Keindahan Alam dan Tata Letak Desa

Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung terletak di antara dua sungai, yaitu Batang Sukam dan Batang Kulampi. Tata letak desa ini mencakup sawah, ladang, pandam pakuburan, surau, masjid, pasar, jalan, dan balai adat yang tersusun dengan rapi di sekitar sungai. Kawasan desa ini dikelilingi oleh hutan dan perbukitan, menciptakan sebuah pemandangan alam yang unik dan menakjubkan.

Rumah Gadang dan “Lorong Waktu Minangkabau”

Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung memiliki daya tarik utama berupa perkampungan yang disebut “Lorong Waktu Minangkabau.” Di perkampungan ini terdapat 76 rumah adat berupa rumah gadang yang berjejer rapi dalam satu kawasan perkampungan. Rumah gadang adalah bangunan tradisional khas Minangkabau yang memiliki struktur kayu dan atap yang menyerupai tanduk kerbau, dikenal sebagai atap bagonjong. Dari 76 rumah gadang tersebut, sekitar 40 di antaranya telah diubah menjadi homestay yang dapat ditempati oleh para wisatawan. Wisatawan yang menginap di rumah-rumah gadang ini dapat menikmati kuliner khas Minangkabau dan membeli berbagai souvenir seperti Galamai, Songket, Lomang Panggang, dan Makan Bajamba.

Tradisi dan Penghargaan

Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung juga mempertahankan tradisi kuno yang khas, seperti festival Bakaua Adat dan Mambantai Kabau. Kedua tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Nagari Sijunjung. Selain itu, desa ini telah meraih berbagai penghargaan dan prestasi yang membanggakan. Desa ini mendapatkan Anugerah Pesona Wisata Indonesia (API) sebagai Juara II Nasional pada tahun 2019 dari kategori Perkampungan Adat. Selain itu, pada 27 Agustus 2023, Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung juga berhasil meraih Rekor MURI untuk “Perkampungan Adat Berjejer Terpanjang di Indonesia.”

Pelestarian Budaya Minangkabau

Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung adalah tempat di mana tradisi Minangkabau masih dijunjung tinggi. Dengan sistem nagari, perkampungan ini mempertahankan sistem organisasi sosial berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal). Setiap jenjang dalam organisasi sosial ini memiliki pemimpin adat (penghulu) dan pemimpin keluarga (niniak mamak). Sistem ini menjadi dasar dari struktur sosial dan budaya Minangkabau yang kaya.

Tidak hanya sebagai tempat tinggal, rumah gadang yang ada di desa ini juga memiliki fungsi penting dalam mempertahankan sistem budaya matrilineal Minangkabau dan menjaga keseimbangan ekologis serta kelestarian lingkungan. Hal ini tercermin dalam tata pekarangan dan jenis tanaman yang ditanam di sekitar rumah gadang, yang memiliki makna dan fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung adalah bukti nyata bagaimana sebuah komunitas dapat memadukan warisan budaya yang kaya dengan keindahan alam yang menakjubkan. Destinasi ini tidak hanya mempesona bagi mata, tetapi juga memungkinkan pengunjung untuk merasakan kehangatan budaya Minangkabau yang autentik. Dengan berbagai penghargaan dan prestasi yang telah diraih, desa ini menjadi salah satu contoh sukses dalam pelestarian budaya Indonesia.(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?