SUMATERA BARAT – Rumah Gadang, atau sering disebut juga rumah bagonjong atau baanjuang, merupakan kebanggaan dari kebudayaan Minangkabau di Sumatera Barat. Berawal dari masa lalu, rumah ini mencerminkan kekayaan sejarah tak tertulis yang membuktikan kebesaran kebudayaan Minangkabau.
Menurut Harissman dan Suryanti dalam Visualisasi Rumah Gadang dalam Ekspresi Seni Lukis, arsitektur Rumah Gadang memikat dengan gaya khas Minangkabau. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai asal usul dan keunikan rumah ini, mari simak penjelasan berikut.
Asal Usul Rumah Gadang
Rumah Gadang berakar dari kebudayaan Minangkabau, menjadi warisan sejarah yang tanpa tertulis namun membuktikan keagungan kebudayaan Minangkabau di masa lampau. Bangunan ini mengusung arsitektur vernakular yang tumbuh dari masyarakat etnis, menjadi tradisi yang terjaga hingga kini.
Keunikan Rumah Gadang
Rumah Gadang memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menonjol di antara rumah adat lainnya:
- Bahan Pembuat yang Kuat
Rumah Gadang terbuat dari pohon juha, memberikan kekokohan dan ketahanan yang diperlukan, terutama di wilayah Sumatera Barat yang rawan gempa. Atap rumah menggunakan ijuk melengkung yang menciptakan bentuk runcing ke atas, sementara dindingnya dibuat dari potongan anyaman bambu. - Jumlah Kamar yang Fleksibel
Jumlah kamar dalam Rumah Gadang bergantung pada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan yang sudah menikah memiliki kamar sendiri, menciptakan fleksibilitas dalam struktur ruangan rumah. - Atap Mirip Tanduk Kerbau
Atap Rumah Gadang dirancang agar mirip dengan tanduk kerbau, menciptakan hubungan dengan Tambo Alam Minangkabau. Tambo Alam Minangkabau adalah cerita tradisional tentang kemenangan masyarakat Minang dalam adu kerbau melawan masyarakat Jawa.
Dengan kekayaan budaya dan keunikan arsitektur yang dimilikinya, Rumah Gadang tetap menjadi sebuah karya seni yang megah dan memikat perhatian. Sebuah warisan yang perlu dilestarikan dan dijaga agar terus menjadi bagian berharga dari kekayaan budaya Indonesia.(*)