PADANG PARIAMAN – Selama tiga bulan terakhir, nelayan di Manggopoh, Ulakan, Padang Pariaman, Sumatera Barat, menghadapi tantangan serius. Mereka kesulitan melabuhkan biduk mereka karena abrasi yang terus mengikis pinggiran pantai dengan perlahan namun pasti.
Abrasi ini bukanlah masalah baru; seiring berjalannya waktu, pinggiran pantai mereka semakin terkikis, meninggalkan para nelayan dengan masalah yang semakin pelik.
Salah seorang nelayan, Jamaris (62), menyatakan bahwa abrasi telah terjadi selama beberapa tahun belakangan. Kesulitan yang mereka alami selama tiga bulan terakhir hanya merupakansuatu perpanjangan dari perjuangan mereka melawan ancaman abrasi yang tak henti-hentinya.
Situasi ini menjadi sorotan, menyoroti ketidakpastian masa depan para nelayan di wilayah tersebut. Dengan setiap ombak yang datang, biduk-biduk mereka semakin sulit untuk dilabuhkan, menghantui mata pencaharian mereka yang bergantung pada hasil laut.
Kondisi ini menciptakan kebutuhan mendesak akan perhatian dan solusi dari pihak berwenang. Nelayan-nelayan ini membutuhkan dukungan untuk mengatasi dampak abrasi yang merugikan mata pencaharian mereka dan mengancam keberlanjutan aktivitas perikanan di wilayah ini.(*)