PADANG PARIAMAN – Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilu 2024 adalah momen penting bagi masyarakat untuk menentukan Presiden, Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pemilu menjadi wadah bagi partisipasi aktif warga negara dalam demokrasi. Salah satu kelompok pemilih yang perlu diperhatikan adalah Pemilih Pemula, yaitu mereka yang berusia 17-21 tahun. Pemilih cerdas di kalangan Pemilih Pemula memiliki peran krusial dalam menciptakan pemimpin yang jujur, cerdas, adil, dan dapat menjaga amanah.
Event #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang diselenggarakan di The Sultan Convention Center di Palembang, Sumatera Selatan, pada Senin (22/1/2024), bertujuan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjadi pemilih cerdas. Dalam upaya ini, beberapa strategi penting dapat dijalankan oleh pemilih pemula jelang Pemilu 2024.
Pemilu 2024, Strategi Pemilih Cerdas
Telusuri Rekam Jejak, Visi Misi, dan Program Kerja: Pemilih cerdas perlu rajin menelusuri informasi calon pemimpin. Termasuk latar belakang, pendidikan, keluarga, dan aktivitas sosialnya. Visi misi dan program kerja yang terukur serta realistis harus menjadi pertimbangan utama.
Lawan Money Politik: Money politik merupakan ancaman terhadap demokrasi dan dapat merugikan masyarakat. Pemilih cerdas harus aktif menolak money politik sebagai bentuk pengkhianatan terhadap proses demokrasi.
Jadilah Pemilih yang Berdaulat: Pemilih berdaulat adalah pemilih yang independen, tidak terpengaruh intervensi politik dari pihak manapun. Pemilih pemula diharapkan menjaga independensinya sebagai langkah penting dalam Pemilu.
Hindari Golongan Putih (Golput): Mengajak orang-orang di sekitar untuk menggunakan hak suara mereka dan memberikan informasi terpercaya mengenai Pemilu 2024 dapat mencegah golongan putih. Partisipasi aktif masyarakat diperlukan untuk menciptakan Pemilu yang lebih demokratis.
Berpartisipasi Aktif Menjadi Pemilih Pemula: Pemerintah perlu menyediakan fasilitas yang mendukung partisipasi aktif pemilih pemula dalam politik. Ini termasuk edukasi dan pembelajaran mengenai proses politik dan demokrasi.
Iklan di Media Massa: Penyajian iklan di media dengan tema “Generasi Pemilih Cerdas dalam Pemilu” dapat dijadikan sarana edukasi yang mudah diakses oleh pemilih pemula. Komitmen dari KPU dan Bawaslu untuk melakukan edukasi kepada pemilih pemula juga sangat diperlukan.
Sosialisasi Secara Langsung kepada Pemilih Pemula: Kegiatan sosialisasi langsung kepada pemilih pemula. Seperti pembentukan Duta Demokrasi, dapat membantu pemahaman mereka tentang pentingnya menjadi pemilih cerdas.
Tantangan Masyarakat Adat dalam Pemilu
Masyarakat adat juga menjadi pemilih pemula yang menghadapi tantangan unik. Seperti ketidaktersentuhan pelayanan administrasi negara, kebutuhan dan situasi yang berbeda di setiap daerah, kurangnya sosialisasi, cara pemilihan pemimpin berdasarkan kearifan lokal, dan keterbatasan akses informasi pemilu di wilayah geografis mereka.
Respon Radio mengabarkan dengan pemahaman akan strategi menjadi pemilih cerdas dan pemahaman terhadap tantangan masyarakat adat, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan lebih demokratis dan memberikan pemimpin yang mampu mewakili kepentingan masyarakat secara adil. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca dan mendukung tercapainya #PemiluDamai 2024.(*)