Pada Selasa (21/11/2023), Sungai Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat menjadi saksi dari kegiatan penambangan pasir yang dilakukan oleh sejumlah penambang tradisional. Dalam upaya mereka memindahkan pasir, penambang-penambang ini tetap memegang teguh nilai-nilai tradisional dengan menggunakan alat-alat yang telah digunakan secara turun-temurun.
Menariknya, penambang pasir di sungai tersebut memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan. Mereka masih memilih menggunakan alat tradisional untuk mengambil pasir dari dasar sungai. Keputusan ini bukan semata-mata karena keterbatasan sumber daya atau teknologi modern, melainkan sebuah langkah bijak untuk menghindari eksploitasi lingkungan yang dapat mengancam daerah aliran sungai jika dilakukan secara besar-besaran.
Dalam foto, terlihat sejumlah penambang tradisional menyelam di Sungai Batang Anai. Mereka dengan hati-hati dan penuh keterampilan menggunakan alat-alat sederhana untuk mengambil pasir tanpa merusak ekosistem sungai yang menjadi sumber penghidupan bagi banyak masyarakat di sekitarnya.
Pilihan penambang pasir ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan, terutama di daerah sungai yang rentan terhadap dampak negatif aktivitas manusia. Dengan menggunakan alat tradisional, mereka tidak hanya mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem sungai yang menjadi bagian integral dari lingkungan mereka.
Penting untuk diapresiasi bahwa penambang tradisional ini memahami bahwa keberlanjutan aktivitas mereka terkait erat dengan kesehatan lingkungan sekitar. Kita dapat mengambil inspirasi dari praktek-praktek berkelanjutan seperti ini sebagai contoh bahwa pengembangan ekonomi lokal dapat berjalan seiring dengan pelestarian alam.
Sebagai masyarakat, kita perlu memberikan dukungan dan apresiasi terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh para penambang tradisional ini. Mereka tidak hanya menjalankan pekerjaan mereka sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai penjaga kelestarian alam, menjaga harmoni antara kebutuhan manusia dan lingkungan.(*)