NASIONAL – Perayaan Hari Baden Powell diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Februari di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada hari ini, jutaan pramuka dan pendukung gerakan kepanduan memperingati dan menghormati sosok Robert Stephenson Smyth Baden Powell, Bapak Kepanduan Dunia. Tanggal tersebut bertepatan dengan hari kelahiran Baden Powell pada tahun 1857 di London.
Baden Powell diakui sebagai Bapak Pramuka atau Bapak Kepanduan Dunia karena kontribusinya yang besar terhadap gerakan pramuka. Pada tahun 1920, ia berhasil mengadakan jambore dunia yang mempertemukan ribuan anggota pramuka dari berbagai negara. Sejak saat itu, tanggal 22 Februari diperingati sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap warisan dan kontribusi Baden Powell.
Baca Juga : Presiden Jokowi di Hari Pers Nasional 2024: Apresiasi dan Dukungan untuk Kebebasan Pers
Perayaan Hari Baden Powell umumnya dilakukan dengan menggelar upacara yang melibatkan pramuka dan pemimpin kepanduan. Dalam upacara tersebut, disampaikan sambutan dan penghargaan untuk mengenang peran Baden Powell dalam mengembangkan gerakan pramuka.
Baden Powell, atau yang memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Powell, tumbuh sebagai anak yang cerdas, gembira, dan berbakat di berbagai bidang seperti musik, teater, berenang, dan berkemah. Sebagai seorang prajurit, ia memiliki beragam pengalaman, termasuk tugas di India, Afrika, dan Rhodesia Selatan.
Prestasinya tidak hanya dalam bidang militer, tetapi juga dalam penulisan. Buku “Aids to Scouting” yang ditulisnya menjadi panduan bagi tentara muda Inggris. Namun, atas saran William Alexander Smith, ia kemudian menulis ulang buku tersebut untuk disesuaikan dengan remaja bukan dari kalangan ketentaraan.
Perayaan Hari Baden Powell: Mengenang Warisan Bapak Kepanduan Dunia
Pada tahun 1907, Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island, yang menjadi awal mula terbentuknya gerakan pramuka. Buku “Scouting for Boys” yang terbit pada tahun 1908 menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Baden Powell juga menciptakan pandu usia siaga (CUB) pada tahun 1912, Rover Scout (Pramuka usia Penegak) pada tahun 1918, dan memimpin Jambore Dunia pertama pada tahun 1920 di London. Pada tanggal 6 Agustus 1920, Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia.
Baca Juga : Hadi Tjahjanto Diisukan Jadi Menko Polhukam
Pada tahun 1929, ia dianugerahi gelar kehormatan “Lord” oleh Raja George V, sehingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell. Setelah mengunjungi berbagai negara, termasuk Batavia (sekarang Jakarta, Indonesia), pada tanggal 3 Desember 1934, Baden Powell dan istrinya tinggal di Inggris antara tahun 1935-1938.
Baden Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, dan dihormati dengan prosesi pemakaman yang diarak oleh para pandu yang sangat menghormatinya. Warisan dan kontribusi Baden Powell terus diabadikan dalam gerakan pramuka, dan peringatan Hari Baden Powell menjadi momen penting untuk mengenang dan merayakan dedikasinya terhadap kepanduan dunia.(*)