Dokter Kulit Ungkap Dampak Sering Mandi Hingga Kiat Mandi Yang Tepat

RESPONRADIO.COM PADANG│JAKARTA Dokter spesialis kulit dr Arini Widodo, SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengatakan, bahwa sering mandi justru mampu merusak lapisan kulit.

Dikutip dari wawancaranya dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu, ia menyebutkan bahwa mandi yang terlalu sering, ditambah dengan metode yang keliru, bisa menyebabkan kerusakan.

Pernyataan tersebut muncul karena kondisi cuaca yang sering kali sangat panas di berbagai daerah Indonesia, yang mendorong keinginan untuk mandi guna menghilangkan rasa lengket akibat keringat berlebih.

Ia menjelaskan bahwa kulit manusia memiliki lapisan pelindung alami kulit (skin barrier) dan lapisan minyak alami (sebum) yang berfungsi menjaga kelembapan dan melindungi dari iritasi.

Berdasarkan panduan dari American Academy of Dermatology (AAD), lanjut dia, terdapat beberapa rekomendasi cara mandi yang sehat yang meliputi, membatasi frekuensi dan durasi.

“Mandi dua kali sehari sudah ideal, dengan durasi maksimal 5-10 menit setiap kalinya,” katanya.

Selain itu, menggunakan air hangat, bukan panas, pasalnya air yang terlalu panas dapat menghilangkan minyak alami kulit.

Kunci memilih pembersih yang tepat adalah dengan menghindari sabun konvensional yang keras. Gunakan pembersih badan yang lembut, bebas sabun, seimbang pH-nya, dan mengandung pelembap seperti ceramides, glycerin, atau niacinamide. Pembersih dengan spesifikasi tersebut mampu membersihkan kulit secara menyeluruh tanpa merusak barrier kulit.

Ia juga mengingatkan untuk segera mengoleskan pelembap segera setelah mandi.

“Dalam waktu 3-5 menit setelah mengeringkan badan dengan handuk (dengan cara ditepuk-tepuk), segera aplikasikan pelembap untuk “mengunci” kelembapan,” tambah dia.

Ia juga merekomendasikan bila merasa perlu membasuh diri lebih dari 2 kali karena keringat, pertimbangkan untuk hanya membasuh dengan air (tanpa pembersih) pada mandi tambahan tersebut, dan fokuskan penggunaan pembersih atau cleanser hanya pada area lipatan.

“Intinya, di cuaca ekstrem seperti sekarang, kunci perawatan kulit adalah keseimbangan antara menjaga kebersihan dengan cara yang tepat, mempertahankan kelembapan alami kulit, serta proteksi ketat dari sinar UV,” tutup Arini.

Tim Redaktur: Respon Radio
Sumber: sumbar.antaranews.com