PADANG PARIAMAN – Dalam upaya mengantisipasi penyebaran penyakit menular di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Dinas Kesehatan setempat memperkenalkan Program Gerakan Nikah Sehat (Gernis). Program ini merupakan hasil kerjasama dengan seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) yang melibatkan pasangan yang akan menikah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, dr. Aspinuddin, mengungkapkan inisiatif ini saat kegiatan Sabermas Baru Ke-3 di Sungai Buluh Utara dalam konferensi pers dengan awak media pada Kamis (30/11).
Menurut Aspinuddin, setiap pasangan yang akan menikah diharuskan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas setempat. Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa kedua calon pengantin berada dalam kondisi sehat. Hal ini dilakukan agar upaya penekanan terhadap penularan penyakit menular, terutama HIV, dapat diminimalisir. “Saat ini, kita masih berada di urutan keenam di Sumatera Barat dalam hal penyebaran penyakit ini,” ungkap Aspinuddin dengan serius. Lebih lanjut, Aspinuddin juga menyampaikan bahwa potensi penyebaran penyakit menular, termasuk HIV, di antaranya berkaitan dengan penggunaan narkoba di masyarakat, penggunaan pisau cukur bersama, hubungan seks sesama jenis atau LGBT, dan perilaku menyimpang lainnya.
Sebagai inisiator program Gernis, Aspinuddin bekerja sama erat dengan Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Langkah ini diambil untuk memastikan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang akan menikah. Aspinuddin memberikan data terkini terkait kasus HIV di Padang Pariaman. Pada tahun 2022, terdapat 21 kasus HIV di daerah tersebut. Namun, pada tahun 2023, angka tersebut naik menjadi 28 kasus. Meskipun terjadi peningkatan jumlah kasus, Padang Pariaman berhasil menurunkan peringkat dari posisi empat terbanyak menjadi peringkat enam dalam hal penyebaran HIV di Sumatera Barat.
“Aspek positif dari ini adalah, meskipun kasus di Padang Pariaman naik, namun secara urutan di Sumatera Barat, kita berhasil menurunkan peringkat,” jelas Aspinuddin dengan nada optimis. Dia menambahkan bahwa penurunan peringkat ini disebabkan oleh peningkatan kasus di daerah lain di Sumatera Barat. Meskipun begitu, upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit menular tetap menjadi fokus utama Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman melalui Program Gerakan Nikah Sehat (Gernis).
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat, terutama pasangan yang akan menikah, dapat lebih aware terhadap kondisi kesehatan mereka. Sehingga, dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mengurangi risiko penularan penyakit menular, seperti HIV, di Kabupaten Padang Pariaman. Program ini diharapkan juga dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit menular di masyarakat.(*)