RESPONRADIO.COM PADANG│SUMATERA BARAT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya masyarakat di tanah air untuk selalu siap siaga dalam mengantisipasi berbagai ancaman bencana, terutama megathrust.
“Hari ini kita melaksanakan kesiapsiagaan dan simulasi secara mandiri,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Ia menyebutkan bahwa apel kesiapsiagaan dilaksanakan serentak di empat lokasi yakni Pangandaran, Cilacap, Pandeglang, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat
Ia mengatakan bahwa kesiapsiagaan ini dilatarbelakangi oleh prediksi para ilmuwan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi gempa bumi serta tsunami berskala megathrust yang dapat terjadi
“Isu megathrust itu bukan terjadi hari ini saja, Indonesia dengan posisi yang sangat strategis dari sejak dulu dikatakan ada beberapa tempat yang bisa berpotensi gempa bumi dan tsunami hingga skala megathrust,” ujar dia.
Dalam apel kesiapsiagaan tersebut, ia mengatakan bahwa hingga kini belum ada ilmu pengetahuan atau ahli yang dapat memprediksi dengan pasti kapan dan di mana megathrust akan terjadi.
Oleh karena itu, BNPB, TNI-Polri, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah telah mewaspadai ancaman megathrust yang nyata. Untuk mengantisipasi bencana, mereka telah menyusun program tahunan khususnya di daerah rawan tsunami.
Program tersebut dengan cara memasang alat pendeteksi dini yang modern, termasuk menyiapkan serta melatih masyarakat yang disebut dengan Desa Tangguh Bencana.
Dengan menyiapkan masyarakat yang tangguh bencana serta didukung alat pendeteksi modern, BNPB berharap, masyarakat semakin sadar dan mengetahui langkah apa saja yang mesti dilakukan ketika terjadi bencana alam.
Sumber: sumbar.antaranews.com