PADANG PARIAMAN – Pada Minggu, 21 Januari 2024, sekitar pukul 05.13 WIB, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Kembali meletus setelah ditetapkan sebagai status siaga level III. Erupsi Gunung Marapi tersebut menyebabkan rentetan suara dentuman terdengar dari puncak gunung, menciptakan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.
Berdasarkan pengamatan dan informasi, erupsi pagi ini tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 18.4 mm dan durasi sekitar ± 44 detik. Meskipun demikian, kolom abu dari letusan tersebut tidak teramati.
Warga yang berada dalam radius 4.5 KM dari gunung Marapi segera mengungsi ke tempat saudara mereka sebagai langkah antisipatif. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Agam, Gusmarta Hadi, menjelaskan bahwa sebagian warga memilih untuk mengungsi pada malam hari. Dan mereka berencana kembali pada pagi hari. Namun, evakuasi ini hanya melibatkan sebagian kecil warga.
Respon Radio mengabarkan, Gusmarta Hadi, menambahkan bahwa langkah selanjutnya yang perlu diambil pasca Erupsi Gunung Marapi adalah melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak mendekati radius 4.5 KM sebagai upaya preventif mengantisipasi potensi erupsi dan dampak bencana susulan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keselamatan warga dan mengurangi risiko terhadap potensi bahaya dari aktivitas gunung berapi yang meningkat. Situasi ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan koordinasi antara pihak berwenang dan masyarakat setempat dalam menghadapi potensi bencana alam.(*)